Hewan Biawak, Jenis, Manfaat, dan Bahaya Memeliharanya

Biawak berasal dari suku Varanidae, yang masih satu suku dengan kadal. Hewan ini sering disebut juga sebagai kadal besar. Biawak banyak ditemukan di daerah beriklim panas dan tropis, terutama di benua Asia, Afrika, dan Australia. Di Indonesia sendiri, biawak memiliki beragam nama, salah satunya “menyawak” dalam bahasa Jawa. Berikut ini ulasan mengenai hewan biawak hanya untuk Anda.

Hewan Biawak


Biawak yang merupakan famili/suku Varanidae ini merupakan jenis kadal terbesar. Saat ini, diketahui terdapat 53 spesies biawak di seluruh dunia, dengan lebih dari 40% ada di Indonesia. Sisanya tersebar di berbagai benua, mulai dari Asia, Afrika, Australia, hingga Amerika.

Dalam bahasa Inggris, biawak dikenal sebagai monitor lizard. Nama biawak di Indonesia juga beragam di setiap daerah. Sebagai contoh, menyawak (Jawa), bayawak (Sunda), berekai (Madura), atau boroe (Nias).

Ciri khas dari biawak yaitu dapat mengangkat badannya secara vertikal menggunakan topangan yang bertumpu pada kaki belakang dan ekornya. Ini akan membuat biawak bisa memandang lebih tinggi dan jelas dari sekitarnya.

Biawak menyukai tempat yang tidak jauh dari tempat perairan, seperti di hutan yang lembab atau sekitar sungai. Jika di perkotaan, biawak biasanya memilih tinggal di dekat saluran air yang muaranya ke sungai.

Hewan ini merupakan karnivora yang memakan mulai dari serangga, kodok, ikan kecil, burung, reptil kecil, hingga mamalia yang berukuran kecil. Namun untuk biawak yang berukuran sangat besar, seperti komodo, bahkan mampu memangsa hewan yang terbilang besar.

Bukan hanya itu, biawak juga sering memangsa telur penyu, kura-kura, buaya, atau burung. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu, biawak dibekali kepandaian berenang dan memanjat.

Ketika musim kawin datang, biawak jantan akan berkelahi denga pejantan lain untuk berebut tempat kekuasaan atau perhatian biawak betina. Pertarungan itu dilakukan dengan berdiri, sehingga sekilas tampak seperti menari bersama.

Biawak merupakan hewan ovipar, yang melestarikan keturunannya melalui bertelur. Tempat penyimpanan telur berada di lumpur tepian sungai dengan banyak daun-daun atau ranting. Jenis kelamin biawak yang menetas sangat dipengaruhi suhu di sekitar sarang. Temperatur yang tinggi, akan menetaskan bayi jantan lebih banyak. Sedangkan temperatur yang rendah, akan menetaskan bayi betina lebih banyak.

Jenis Hewan Biawak


Adapun beberapa jenis hewan biawak, antara lain adalah sebagai berikut;

Komodo

Komodo atau Varanus komodoensis disebut-sebut sebagai spesies kadal terbesar di dunia saat ini. Saat dewasa, hewan ini dapat tumbuh hingga memiliki panjang lebih dari 3 meter dan berat mencapai 100 kg.

Komodo dibekali penglihatan yang tajam, bahkan mampu melihat hingga jarak 300 meter. Akan tetapi penglihatan itu kurang dapat berfungsi dengan baik mata dari pada malam hari. Kecepatan berlarinya mencapai 20 km/h dan bisa menyelam sampai kedalaman 4,5 meter.

Hewan biawak satu ini biasanya memburu hewan berukuran cukup besar, seperti babi hutan dan rusa. Namun buruannya tidak langsung dimakan, melainkan didiamkan beberapa hari sampai menjadi bangkai.

Jika Anda ingin bertemu hewan ini, Anda bisa datang Nusa Tenggara, terutama wilayah Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar.

Biawak Air

Ukurannya tidak sebesar komodo. Umumnya, panjangnya hanya 1,5-2 meter dan beratnya 19 kg. Kebanyakan biawak air yang ditemui malah hanya memiliki berat 4-6 kg. Namun pernah juga ditemukan yang ukurannya lebih besar, dengan panjang hampir 3 meter dan beratnya lebih dari 20 kg.
Biawak ini memiliki bentuk kepala yang meruncing.

Memiliki warna hitam atau indigo dengan bercak yang tampak acak. Di kepala, punggung, hingga ekor terdapat bulatan kuning. Di kulitnya yang kasar terdapat bintik-bintik kecil yang sedikit menonjol.

Sesuai dengan namanya, habitat biawak air memang dekat dengan daerah perairan, seperti pinggir sungai atau rawa. Namun terkadang biawak ini juga ditemukan di sekitar pemukiman penduduk. Daerah penyebarannya sendiri ada di Asia Selatan, Asia Timur, hingga Asia Tenggara.

Serupa dengan komodo, biawak air juga memiliki kepandaian berenang dan memanjat pohon serta beraktivitas di siang hari. Selain memakan hewan yang berukuran lebih kecil, biawak ini terkadang mencuri telur buaya, kura-kura, bahkan bangkai. Jika merasa terancam, biawak ini akan mengibaskan ekornya dengan keras untuk mencambuk pengganggunya.

Argus Monitor

Biawak bernama latin Varanus panoptes ini umumnya banyak ditemukan di Australia atau bagian selatan Papua Nugini.

Sekilas tampilannya mirip dengan biawak air. Akan tetapi, biawak jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil serta warna yang lebih cerah. Warna tubuh bagian atasnya hitam dengan bercak kekuningan. Sedangkan tubuh bagian bawah berwarna kuning.

Terdapat perbedaan ukuran panjang tubuh pada biawak jantan dan betina. Biawak jantan biasanya memiliki panjang 1,2-1,4 m. Biawak betina panjangnya hanya sekitar 90 cm.

Selain ketiga jenis di atas, masih ada jenis biawak lain, di antaranya:

  • Empagusia, terdiri dari Varanus nebulosus, Varanus dumerilii, dan Varanus rudicollis.
  • Euprepiosaurus, terdiri dari Varanus indicus dan Varanus prasinus.
  • Odatria, terdiri dari Varanus timorensis, Varanus auffenbergi, dan Varanus similis.
  • Papusaurus, terdiri dari Varanus salvadorii.

Manfaat Memelihara Hewan Biawak


Ketika tinggal dekat pemukiman, biawak akan dianggap sebagai ‘musuh’ manusia. Biawak memang sering diketahui mencuri unggas atau peliharaan lain, sehingga membuatnya sering diburu. Namun saat ini biawak mulai banyak dijadikan hewan peliharaan, khususnya di kalangan pecinta hewan reptil.

Setidaknya beberapa hal berikut akan didapatkan ketika memelihara hewan, tidak terkecuali hewan biawak.

Membantu menurunkan stres

Bermain dengan peliharaan diketahui turut meningkatkan hormon serotonin dan dopamin. Keduanya merupakan hormon yang berperan dalam menimbulkan perasaan bahagia.

Melatih tanggung jawab

Mempunyai hewan peliharaan tentu mengharuskan Anda merawat hewan itu dan memenuhi semua kebutuhannya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab Anda sebagai pemilik.

Menyehatkan jantung

Manfaat ini tidak lepas dari pengaruh bahagia yang dimiliki karena memelihara hewan. Jantung akan memiliki kemampuan adaptasi lebih baik sehingga menjadi lebih sehat.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Memiliki hewan peliharaan dapat memacu tubuh untuk memproduksi lebih banyak senyawa yang berperan sebagai imun. Ini tentu akan turut serta membuat badan Anda lebih sehat.

Menjadi olahraga yang menyenangkan

Hewan peliharaan terkadang membuat Anda jalan-jalan, atau bahkan lari. Kedua kegiatan bersama hewan peliharaan itu dapat menjadi alternatif olahraga yang menyenangkan.

Membuat tidak kesepian

Tidak bisa dipungkiri bahwa memiliki hewan peliharaan dapat membuat Anda tidak kesepian. Terlebih jika Anda tinggal sendiri, hewan itu dapat menjadi teman yang baik, asal dipelihara dengan baik.

Membuka relasi baru

Manfaat bisa saja Anda dapatkan, terutama ketika Anda bergabung dengan sesama pecinta hewan. Hal tersebut dapat membantu Anda untuk memiliki banyak teman. Bahkan bukan tidak mungkin Anda juga bisa menemukan jodoh di sana.

Bahaya Memelihara Hewan Biawak


Meski memberi banyak manfaat ketika memeliharanya, bagaimanapun Anda harus ingat bahwa biawak adalah hewan buas. Di habitat aslinya, biawak menjadi predator bagi hewan lain. Tentu dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra ketika memutuskan untuk memelihara biawak. Salah satu bahaya yang bisa mengenai Anda adalah gigitannya.

Nyeri dan bengkak

Dalam air liur biawak terdapat bakteri yang dapat mengganggu kelancaran aliran darah tubuh. Hal ini membuat bagian tubuh yang tergigit menjadi nyeri dan bengkak.

Pembekuan Darah

Gigitan biawak juga dapat mengakibatkan pembekuan darah pada jaringan kulit yang tergigit. Pembekuan darah ini ditandai dengan lebam, timbul bengkak, dan nyeri karena peradangan.

Infeksi luka

Infeksi ini biasanya diakibatkan bakteri yang ada dalam air liur biawak melukai jaringan kulit bagian dalam. Infeksi yang timbul biasanya berupa pelebaran luka yang tampak meradang. Infeksi akibat gigitan biawak akan lebih rentan pada anak-anak.

Terasa nyeri di bagian tubuh lain

Rasa nyeri akibat gigitan biawak bisa saja dirasakan di bagian tubuh lain. Ini disebabkan racun dari air liur biawak telah memasuki peredaran darah sehingga sampai di bagian tubuh lain.

Memicu penyakit kulit

Efek gigitan biawak biasanya memunculkan luka cukup sulit disembuhkan. Penyakit ini dapat membuat jaringan kulit mengalami kerusakan. Jika tidak segera diobati bisa saja menimbulkan penyakit pada kulit.

Gangguan pencernaan

Hal ini bisa terjadi jika bakteri dan larva cacing pada air liur biawak terbawa aliran darah dan sampai di organ pencernaan. Jika larva cacingnya berkembang biak, maka dapat membuat organ pencernaan iritasi dan mengganggu sistem cerna.

Biawak air, khususnya, meski belum diambang kepunahan, namun sering dijadikan buruan oleh manusia untuk dikonsumsi. Sebelum terlambat, mulai hari ini lebih baik bersama menjaga kelestarian hidup hewan biawak.

Itulah tadi penjelasan lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan deskripsi biawak, jenis, manfaat, dan bahaya dalam memeliharanya. Semoga melalui tulisan ini memberikan wawasan serta pengetahuan. Trimakasih,

Belum ada Komentar untuk "Hewan Biawak, Jenis, Manfaat, dan Bahaya Memeliharanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel