Hewan Cicak, Jenis, Manfaat, dan Bahaya Memeliharanya


Tentu cecak sudah tidak asing bagi hampir semua orang. Sebab, di rumah-rumah, atau di bagian teras, sering kali cecak muncul dan mengendap-endap. Lantas apa saja hal yang menarik dari hewan tersebut? Berikut ulasan tentang pengertian hewan cicak, jenis, manfaat, dan bahaya memeliharanya yang menarik untuk Anda simak.

Hewan Cicak


Cecak atau juga sering disebut dengan cicak, merupakan hewan reptil yang kadang menjengkelkan. Pasalnya, cecak sering membuang kotoran di manapun. Tentu saja, Anda atau siapa saja tidak menginginkan kotoran cecak berserakan di mana-mana. Bentuk kotoran cecak memang kecil, namun tentu saja tetap menjijikkan jika sampai terinjak atau Anda sentuh.

Hewan reptil ini berjalan di dinding atau di pohon-pohon dengan merayap. Atap dan dinding merupakan tempat hidupnya. Di alam bebas, tempat hidupnya adalah tempat yang bisa dikategorikan teduh.

Hewan yang ukuran tubuhnya sekitar 10 cm ini memiliki warna tubuh abu-abu. Namun begitu, ada juga cecak yang memiliki warna kulit coklat kehitaman.

Cecak merupakan pemakan serangga. Dari itu, berdasarkan jenis makanannya, cicak termasuk hewan golongan karnivora. Karnivora sendiri merupakan jenis hewan yang membutuhkan daging atau hal-hal sejenis sebagai makanan utama. Namun lebih khusus, cicak termasuk jenis hewan insektivora atau pemakan serangga.

Jika Anda bertanya, cicak jenis hewan apa? Maka jawabannya adalah jenis kadal-kadalan. Dalam dunia biologi, cecak masih satu suku dengan tokek, masuk dalam suku Gekkonidae. Gekkonidae sendiri adalah familia dari hewan yang masuk dalam golongan kadal.

Jenis Cicak


Sebenarnya ada banyak jenis cecak yang hidup di dunia. Namun, dari seluruh jenis tersebut, jenis cecak yang sering ditemui hanya tiga saja. Ketiganya adalah:

Cecak Tembok


Cecak ini merupakan cecak yang sering Anda temukan di tembok-tembok bangunan. Ukuran panjang tubuh dari kepala hingga ekor sekitar 13 cm. Punggungnya terlihat mulus dengan warna kulit abu keputihan. Kadang-kadang ada juga cecak yang memiliki pola kehitaman di punggungnya. Bagian perut cecak berwarna putih atau berwarna kuning dengan ekor pipih yang meruncing.

Cecak jenis ini biasanya aktif baik pada malam atau siang hari. Habitat utamanya memang tembok. Itu sebabnya, cecak jenis ini lebih lincah bergerak di tembok dibanding di kayu atau media lain.

Cecak Kayu

Cecak kayu memiliki ukuran 12 cm, bisa lebih kecil atau bahkan lebih besar sedikit dari itu. Moncong kepalanya sedikit pendek. Punggungnya memiliki warna abu keputihan. Terdapat bintik di kulit punggung tersebut. Warna bagian perut tidak jauh berbeda dengan cecak tembok. Namun, ekornya sedikit membulat, berbeda dengan cecak tembok yang meruncing.

Umumnya warna ekornya jingga dan sedikit merah pada bagian bawah. Ekor tersebut juga memiliki sisik yang lebar, hampir setengah dari lebar ekornya. Secara keseluruhan, ciri mencolok dari cecak jenis ini adalah belang pada kulit tubuh cecak, terutama kaki belakang dan ekor.

Cecak jenis ini banyak ditemui di kayu atau pohon-pohon di halaman. Kebanyakan cecak jenis ini lebih aktif pada malam hari saja. Pada siang hari, cecak lebih senang bersembunyi di sela kayu atau juga dinding rumah.

Cecak Gula

Ukuran cecak gula tidak lah besar, hanya sedang atau bahkan kecil. Panjangnya sekitar 12 cm. Meski begitu, kebanyakan justru panjangnya hanya 10 cm saja. Warna kulitnya transparan dengan bintik-bintik. Bentuk tubuhnya terlihat pendek, namun gemuk.

Ciri utama cecak ini adalah bentuk pangkal ekornya yang menyempit, seperti memisahkan antara badan dan ekor cecak.

Secara kebiasaan, cecak ini cenderung lebih senang bersembunyi. Tempat-tempat yang sering menjadi sasaran adalah meja makan, dapur, atau lemari. Mengapa? Sebab cecak jenis ini lebih aktif pada malam hari. Di alam bebas, tempat hidupnya bisa pada pepohonan atau bahkan pada bebatuan perbukitan.

Mengapa cecak ini disebut cecak gula? Alasannya, karena cecak ini menyukai sesuatu yang manis. Sumber karbohidrat seperti nasi atau roti menjadi makanan favoritnya. Jika Anda pernah menemukan cecak tenggelam di dalam kopi atau teh, atau bahkan susu, sangat mungkin cecak itu adalah jenis cecak gula yang tengah berburu makanan.

Terlepas dari pengertian hewan cicak, cecak gula jantan umumnya mengeluarkan desisan ketika menarik lawan jenisnya. Kadang-kadang, desisan ini mirip suara orang berdengung.

Manfaat Hewan Cecak


Di Indonesia, terutama di Jombang, sudah ada pelaku usaha pengeringan cecak. Cecak kering ini dihargai sekitar Rp100.000 perkilo. Cecak yang pengeringannya dengan oven ini memang bukan permintaan pasar dari dalam negeri, tetapi permintaan dari pasar Tiongkok.

Untuk apa? Di Tiongkok pengobatan dengan cecak sudah cukup familiar. Peminatnya pun semakin banyak seiring dengan banyaknya pasien yang sudah membuktikannya. Sudah lama, ahli pengobatan Tiongkok percaya cecak memiliki manfaat bagi kesehatan.

Cecak menjadi obat kanker

Beberapa peneliti percaya manfaat cicak bagi kesehatan cukup banyak. Salah satunya untuk menyembuhkan penyakit kanker. Hal ini seperti yang banyak dilakukan oleh pakar pengobatan Tiongkok. Mereka menyarankan pasien memakan daging cecak yang sudah dibuang ekor serta kepalanya. Biasanya daging cecak ini dimakan mentah-mentah.

Caranya, tentu tidak dengan memakannya langsung, melainkan dimasukkan ke dalam kapsul, baru kemudian dikonsumsi. Sebelum itu, badan cecak benar-benar harus dibersihkan. Sehingga hanya daging saja yang akan ditelan oleh pasien untuk penyembuhan penyakitnya.

Meski demikian, kepercayaan ini belum sepenuhnya bisa dibuktikan secara ilmiah. Hanya saja, salah satu pasien kanker dari RS Cisarua Bogor pernah disarankan memakan daging cecak tiga kali sehari. Setelah pasien tersebut menelan total sekitar 400 ekor, terdapat kemajuan pesat ke arah positif terhadap indikator kanker yang menyerangnya.

Menariknya, saat terakhir pemeriksaan, pasien tersebut bahkan dinyatakan telah sembuh. Hal ini tentu menarik, meski tentu saja masih belum bisa dibuktikan apakah benar karena konsumsi daging cecak atau hal lain yang dilakukan pasien.

Daging cecak untuk obat gangguan pencernaan

Dari laporan yang dikeluarkan Medical Chinese Report pada 1965, cecak disebutkan mampu mengatasi masalah perut seperti wasir. Cecak juga dipercaya menjadi obat untuk penyakit asma, serta biduran. Cara mengkonsumsinya adalah dengan mencampurkan daging cecak mentah dengan sayur asin.

Cecak kering digunakan untuk bahan kecantikan

Cecak yang digunakan untuk bahan kecantikan adalah cecak kering yang dihaluskan. Cecak kering memiliki pasar yang cukup menjanjikan di Jepang serta Tiongkok. Bahkan disebutkan, pasarnya sudah mulai masuk ke negara-negara sekitar kawasan Asia dengan omset ratusan juta. Di Tiongkok sendiri, permintaan klinik-klinik pengobatan terhadap cecak kering cukup besar.

Bahaya Memelihara Hewan Cicak


Masalah memelihara hewan reptil seperti cecak tidak perlu dipikirkan. Sebab, selama Anda memelihara cecak dalam kandang tertentu dan rutin membersihkannya, hal itu masih dirasa aman. Namun jika Anda memelihara cecak dan membiarkannya berkeliaran, hal ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kesehatan.

Seperti sudah diketahui, cecak adalah hewan reptil. Hewan reptil cenderung membawa bakteri dan kuman pada tubuhnya. Itu sebabnya, sepanjang jalur yang dilewati oleh cecak, sangat mungkin terkontaminasi dengan bakteri, utamanya bakteri ecoli. Anda tentu tahu, bakteri ini adalah sumber penyebab sakit perut seperti mencret dan gangguan pencernaan lainnya.

Ini mengapa, penting menutup makanan agar tidak dimasuki cecak. Bahaya cicak kena makanan adalah menyebarnya kuman dan bakteri yang dibawa tubuh cecak ke dalam makanan. Jika itu terjadi, dan makanan itu Anda makan, bisa dipastikan kuman dan bakteri itu masuk ke dalam tubuh Anda.

Yang menjadi masalah, jika daya tahan tubuh Anda tidak baik, Anda akan bisa dengan mudah terserang penyakit. Karena itu, waspada dan menjaga makanan dari cecak adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan.

Bagaimana jika cecak merayap pada makanan mentah? Langkah terbaik bukan membuang makanan tersebut. Tetapi dengan mencuci dan memasak makanan tersebut dengan baik. Bakteri dan kuman umumnya akan mati bila makanan Anda memasak. Hal ini selaras dengan anjuran mengolah makanan yang aman bagi kesehatan.

Setelah membaca ulasan di atas, apa yang kini Anda bayangkan? Tentu saja, maksud seluruh penjelasan di atas adalah untuk mengedukasi. Setidaknya, dengan membaca ulasan tersebut Anda menjadi tahu seperti apa dan bagaimana cecak. Anda juga tahu pandangan tentang manfaat cecak dan apa bahayanya.

Sekarang sudah semakin paham tentang pengertian hewan cicak, bukan? Untuk mendalami berbagai informasi lain seputar reptil, silakan membaca artikel-artikel kami lainnya, tentusaja yang tersedia di dalam website ini.

Belum ada Komentar untuk "Hewan Cicak, Jenis, Manfaat, dan Bahaya Memeliharanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel