Hewan Kadal, Deskripsi, Ciri, Jenis, Manfaat dan Bahaya Memeliharanya


Hewan kadal menjadi salah satu hewan yang cukup menakutkan bagi banyak orang. Hewan yang termasuk jenis reptil ini sering ditemukan di luar rumah atau bukan hewan peliharaan. Hal tersebut karena hewan reptil menghasilkan racun yang berbahaya. Bahkan mengancam keselamatan jiwa manusia. Meskipun beberapa pecinta binatang memiliki hewan ini di rumah untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan.

Umumnya, kadal mencakup banyak spesies hewan. Ada kadal berukuran kecil hingga besar. Ada juga yang tidak terlalu berbahaya sampai mematikan seketika. Misalnya, cicak, bunglon dan komodo. Ciri khusus yang hanya dimiliki kadal, yaitu kadal mampu memutus ekornya sendiri. Hal ini sering dilakukan ketika kadal merasa dalam kondisi terancam sehingga perlu untuk melindungi diri dari serangan musuh.

Lalu, apa saja informasi yang terkait dengan kadal? Apakah hewan ini memiliki manfaat dan berbahaya jika dipelihara? Simak ulasannya sebagai berikut.

Kadal


Secara bahasa, kadal sering diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian kadal dalam bahasa Inggris merujuk pada hewan bersisik yang memiliki kaki empat. Contohnya, cicak, tokek, bunglon dan iguana dan lain-lain. Secara sempit, pengertian kadal dalam bahasa Indonesia merujuk pada hewan bertubuh kecil yang memiliki kulit bersisik, licin dan berkilau. Contohnya, spesies dari suku Scincidae seperti kadal tanah dan kadal hijau.

Kadal atau bengkarung secara ilmiah merupakan hewan kelompok reptil yang bersisik, berkaki empat, hidup di atas tanah dan tersebar di seluruh dunia. Pada beberapa spesies, kadal tidak memiliki kaki dan terlihat mirip seperti ular. Sehingga kadal berada pada kelompok besar subordo Lacertilia bersama dengan ular. Anggota subordo Lacertilia atau Sauria, yaitu reptil bersisik seperti squamata dan ular.

Deskripsi Hewan Kadal


Pada ilmu taksonomi, kadal berada di kelas reptilia dengan subkelas eureptilia. Di jajaran infrakelas, kadal dikelompokan sebagai Lepidosauromorpha dengan superordo Lepidosauria. Kadal juga termasuk subordo Lacertalia dengan ordo squamata. Ilmu taksonomi ini berfungsi untuk mengetahui kekerabatan satu spesies dengan spesies lainnya. Umumnya, pengelompokan dilakukan berdasarkan adanya kesamaan ciri-ciri di antara spesies tersebut.

Kadal sendiri sudah memiliki sekitar 40 suku. Setiap suku mempunyai variasi yang sangat beragam. Mulai dari bentuk tubuh, warna kulit hingga ukuran. Sebagian spesies kadal dilengkapi dengan sisik kulit yang halus dan mengilap. Bahkan jika dilihat sekilas, kulit kadal seperti selalu bermnyak. Padahal kulit kadal tidak mempunyai lubang pori-pori yang bisa digunakan untuk mengeluarkan baik keringat maupun minyak.

Ciri Hewan Kadal


Kadal dikenal sebagai salah satu hewan yang sukses berkembang biak di bumi. Pasalnya, kadal selalu bisa ditemukan pada semua kondisi lingkungan hidup. Mulai dari hutan, gurun, sawah hingga pemukiman padat penduduk. Semua tempat bisa menjadi habitat kadal selama masih mampu menyediakan bahan makanan.

Makanan utama kadal cukup beragam sesuai dengan habitatnya. Misalnya, spesies kadal bernama Iguana Laut yang memiliki habitat di pantai mempunyai makanan utama berupa rumput laut. Sedangkan spesies kadal lainnya menyukai makanan utama berupa serangga atau memangsa mamalia besar.

Kadal sangat aktif pada siang hari. Namun, beberapa spesies kadal ditemukan aktif pada malam hari seperti tokek. Kadal memerlukan cahaya matahari untuk memulai aktivitas. Tidak heran jika komodo sebagai salah satu spesies kadal senang terlihat sedang berjemur di siang hari. Spesies kadal biasanya saling berinteraksi dengan isyarat tubuh tertentu seperti ekor atau lidah. Pada situasi khusus, kadal mampu mengubah warna kulit, mengeluarkan suara yang keras, menaik-turunkan badan atau memutus ekornya sendiri.

Jenis Kadal


Hewan kadal mempunyai banyak sekali jenisnya. Ada jenis yang bisa dipelihara dan ada jenis yang tidak bisa dipelihara. Saat ini, sudah ada 40 jenis kadal yang telah teridentifikasi. Jenis kadal dibedakan sesuai bentuk tubuh, warna dan ukuran tubuh. Berikut ini beberapa jenis kadal yang bisa ditemukan di Indonesia, yaitu.

Green Iguana


Green Iguana atau iguana hijau sering disebut dengan Iguana Amerika. Iguana ini memang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Karibia. Kemudian banyak dipelihara oleh para pecinta binatang khususnya reptil hingga sampai ke Indonesia. Iguana Hijau memiliki ciri fisik bertubuh besar, arboreal dan termasuk hewan herbivora. Panjang Iguana Hijau dewasa bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter.

Frill Necked Lizard

Frill Necked Lizard atau disebut Kadal Berjumbai bisa ditemukan di tanah Papua. Kadal Berjumbai memiliki ciri khusus pada area leher yang bisa mengembang seperti payung. Umumnya, area leher akan mengembang ketika kadal merasa dalam kondisi terancam.

Kadal Berjumbai mempunyai makanan utama berupa serangga dan vertebrata kecil yang bisa diperoleh di sekitar pohon. Setelah dewasa, kadal jenis ini mampu mencapai panjang hingga 85 cm. Hanya orang terlatih yang berani menjadikan kadal jenis ini sebagai hewan peliharaan.

Bunglon

Bunglon merupakan jenis kadal yang familiar untuk dipelihara karena makanan utamanya berupa serangga. Bunglon juga memiliki sisik kulit yang eksotis dan unik. Terutama dalam hal beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Sisik kulit bunglon akan berubah warna sesuai warna tempatnya. Perubahan warna ini dikenal sebagai mimikri.

Mimikri adalah cara hewan kadal untuk bertahan hidup dengan mengubah warna kulit sesuai lingkungannya. Sehingga pemangsa tidak bisa mengetahui letak keberadaan kadal. Mimikri bisa terjadi pada saat kadal merasa terancam, takut, marah, atau stres. Mimikri hanya mampu berlangsung selama 20 detik.

Kadal Pohon Kalimantan

Seperti namanya, Kadal Pohon Kalimantan merupakan jenis kadal yang endemik dari Pulau Kalimantan. Jenis kadal ini hidup di sekitar pepohonan Kalimantan seperti di dalam hutan atau perkebunan kelapa sawit. Umumnya, panjang kadal hanya mencapai 10,8 cm. Kadal Pohon Kalimantan sangat aktif di siang hari dengan memburu makanan utamanya berupa serangga kecil atau semut.

Komodo

Komodo atau Biawak Komodo merupakan jenis kadal besar yang berasal dari Indonesia. Komodo sangat mudah ditemukan di Pulau Komodo. Pulau Komodo sendiri dijadikan sebagai situs habitat asli Komodo.

Komodo menjadi jenis kadal terbesar di dunia. Bahkan beratnya bisa mencapai 100 kg dengan panjang rata-rata 2 sampai 3 meter. Makanan utama Komodo berupa mamalia besar seperti rusa, kambing atau kerbau.

Manfaat Hewan Kadal


Banyak orang menganggap kadal sebagai hewan menjijikan. Terlebih kadal memiliki sisik kulit yang mengilap sehingga terlihat berminyak. Tidak sedikit orang juga mengaku tidak suka dengan jenis hewan ini. Apalagi beberapa jenis kadal menghasilkan racun yang berbahaya. Meskipun tidak mematikan bagi manusia. Ternyata kadal juga memiliki manfaat luar biasa yang mumpuni.

Manfaat kesehatan dari hewan kadal bernama Tokek

Berdasarkan penelitian, Tokek mampu mengobati penyakit asma dan kulit. Selain itu, daging tokek mampu menambah stamina dan kekebalan tubuh. Termasuk juga membantu menghancurkan sel-sel tumor atau kanker. Biasanya, daging tokek diolah menjadi bentuk pil atau digoreng dengan harga miliaran.

Mengendalikan hama

Kadal menjadi salah satu jenis hewan yang mampu menjaga keseimbangan ekosistmen. Makanan utama kadal berupa serangga membuat kadal berperan sebagai pengendali hama. Terutama hama dari serangga kecil yang bisa mengganggu perkembangan tumbuhan. Seperti pepohonan di hutan atau tumbuhan di sawah.

Hiburan bagi manusia

Kadal bisa menjadi sarana hiburan bagi manusia. Terutama kadal yang dapat dijadikan hewan peliharaan. Keunikan yang dimiliki kadal tentu menjadi keasikan tersendiri bagi pemeliharanya. Selain itu, kadal menghasilkan kulit yang menjadi bahan baku kerajinan. Mulai dari pernak-pernik hingga tas. Bahkan ada kadal yang sengaja diburu untuk dimakan dagingnya.

Bahaya Memelihara Hewan Kadal


Beberapa jenis kadal memang populer dipelihara. Tentu saja karena alasan kemudahan pemeliharaan, perawatan dan keunikan yang dimiliki. Meskipun demikian, setiap jenis kadal membutuhkan cara pemeliharaan yang spesifik. Jika salah melakukannya, bukan tidak mungkin akan menimbulkan bahaya bagi Anda dan keluarga. Apalagi jika kadal dipelihara di lingungan rumah tempat tinggal.

Bahaya memelihara kadal yang utama, yaitu adanya resiko tertular penyakit. Kadal dapat terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Bakteri ini bisa ikut menjangkit manusia. Penyakit yang ditimbulkan bakteri salmonella, yaitu diare, demam dan kram otot yang berlangsung selama seminggu. Untuk mencegah hal ini, Anda harus memastikan kadal dalam kondisi sehat dan kebersihan kandang terjaga.

Hewan kadal memang menjadi salah satu jenis hewan yang umum ditemui. Bahkan bisa sering terlihat di dalam rumah. Namun, informasi mendalam tentang hewan ini belum banyak diketahui. Padahal kadal juga sudah teruji mempunyai manfaat yang luar biasa. Apalagi kadal juga termasuk jenis hewan di tingkat atas jaring makanan yang mampu mengendalikan hama pengganggu.

Itulah tadi penjelasan serta pembahasan secara lengkapnya kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian hewan kadal, deskripsi, ciri, macam, manfaat, dan bahaya dalam memeliharanya. Semoga bisa memberikan referensi. Trimakasih,

Belum ada Komentar untuk "Hewan Kadal, Deskripsi, Ciri, Jenis, Manfaat dan Bahaya Memeliharanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel