Hewan Kura-Kura, Deskripsi, Ciri, Jenis, Manfaat dan Bahaya Memeliharanya

Jika Anda bertanya hewan reptil apa yang memiliki usia cukup lama, salah satu jawabannya adalah kura-kura. Hal ini lantaran kura-kura merupakan reptil tua yang memiliki usia panjang. Lalu seperti apa kura-kura itu? Simak pengertian hewan kura-kura, deskripsi, ciri, jenis, manfaat, dan bahaya memeliharanya berikut ini.

Kura-Kura

Hewan kura-kura merupakan reptil dengan ciri khas tempurung di punggungnya. Lingkup hidupnya tidak hanya di air, tetapi ada yang di darat, bahkan ada pula yang sepenuhnya hidup di air. Ini mengapa, Anda bisa saja menemukan kura-kura di sungai, laut, hutan, atau bahkan gurun.

Bagaimana dengan makanannya? Bermacam-macam. Beberapa kura-kura adalah herbivora atau memakan tumbuhan saja. Beberapa ada yang karnivora atau memakan daging. Tetapi ada juga yang memakan segala seperti halnya manusia atau omnivora.

Kura-kura berkembang biak lewat telur, bukan melahirkan. Telur-telur yang jumlahnya ratusan ditanam oleh induk kura-kura di dalam pasir. Saat musim bertelur, mereka akan menuju tepi sungai atau tepi laut. Panas matahari yang menghangatkan pasir akan membantu proses penetasan telur yang sudah ditanam sekitar 50 hingga 70 hari.

Menariknya, suhu pasir tempat telur-telur ini ditanam akan berpengaruh besar terhadap jenis kelamin kura-kura yang menetas. Jika suhunya di atas rata-rata, maka kemungkinan besar dihasilkan kura-kura betina akan semakin besar. Sebaliknya, jika suhu di bawah rata-rata, maka kura-kura yang menetas cenderung memiliki jenis kelamin jantan.

Yang tidak kalah menarik, rentang hidup kura-kura tergolong lama. Kura-kura dari Kepulauan Seychelles tercatat pernah memiliki usia hingga 152 tahun, yakni pada tahun 1766 hingga tahun 1918.

Hewan yang masuk ke dalam kura-kura ada tiga jenis penyebutan. Pertama, kura-kura yang cenderung lebih banyak hidup di darat dan memiliki kuku. Kedua, bulus yang cenderung memiliki tempurung lunak dan hidup di air tawar. Ketiga, penyu yang hidup di laut dan memiliki kaki seperti dayung.

Deskripsi Kura-Kura

Kura-kura tidak memiliki gigi. Tetapi, hewan berkaki empat ini memiliki moncong yang keras. Keras moncong kura-kura ini bahkan mampu membuat makanan terpotong dengan mudah. Ini mengapa, meski tanpa gigi, kura-kura tetap dapat memakan makanan.

Tubuh kura-kura memiliki ukuran kecil, namun ada juga yang besar. Ukuran tubuhnya biasanya ditentukan oleh panjang tempurung atau kerapas yang dimiliki kura-kura tersebut. Kura-kura terbesar yang pernah ada adalah kura-kura dari Kepulauan Galapagos. Panjang kura-kura tersebut 70 cm. Kura-kura terkecil ditemukan di Afrika Selatan. Panjang karapasnya hanya sekitar 8 cm saja.

Tempurung kura-kura menyerupai sisik. Demikian juga dengan plastron atau bagian bawah perut kura-kura. Masing-masing, baik tempurung atau plastron, memiliki dua lapisan, lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar adalah lapisan yang paling keras. Sedang lapisan dalam adalah lapisan tulang yang rapat.

Ciri Hewan Kura-Kura

Untuk memperjelas seperti apa kura-kura, maka ciri-ciri berikut ini mungkin bisa membuat Anda lebih mudah mengenali hewan ini.

  • Terdapat karapas atau cangkang di punggungnya. Cangkang ini digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Ketika kura-kura terancam, maka kura-kura akan menarik seluruh bagian tubuhnya masuk ke dalam cangkang. Meski demikian, ada juga kura-kura suku tertentu yang tidak bisa menarik kepalanya masuk ke dalam karapas.
  • Dada serta panggul selalu berada di dalam tempurung.
  • Di bawah perut terdapat plastron. Secara umum, lapisan luar plastron ini sangat keras, tidak ubahnya karapas.
  • Leher kura-kura bisa memanjang dan memendek dalam rentang yang cukup panjang. Hal ini memungkinkan kepala kura-kura untuk keluar dari cangkang, serta masuk kembali ketika terancam.
  • Memiliki cakar yang memudahkan ketika berada di darat.
  • Memiliki moncong keras yang menyerupai paruh. Moncong ini yang berfungsi seperti gigi.
  • Perkembangbiakannya dilakukan dengan bertelur. Telur-telur tersebut tidak dierami sendiri, melainkan ditanam di dalam pasir yang terpapar sinar matahari.
  • Usianya bisa mencapai ratusan tahun.

Jenis Kura-Kura

Kura-Kura dan Penyu memiliki ratusan jenis yang dikelompokkan ke dalam suku. Jumlah suku tersebut berkisar antara 12 hingga 14 suku. Dari seluruh jenis tersebut, sekitar 45 jenis yang bisa ditemukan di Indonesia. Jumlah tersebut terkelompok ke dalam sekitar 7 suku. Apa saja sukunya? Berikut ini adalah beberapa suku hewan kura-kura:
  • Chelydridae. Kura-kura suku ini mendiami air tawar. Ciri paling mencolok dari kura-kura ini adalah ekornya yang panjang, serta kepalanya yang besar. Persebarannya meliputi kawasan Amerika. Di Indonesia sendiri, kura-kura yang masuk suka ini tidak ditemukan sama sekali.
  • Kinosternidae. Persebaran utama kura-kura suku ini ada di kawasan Amerika bagian tengah. Ciri paling mencolok dari kura-kura suku ini adalah kemampuannya mengeluarkan bau tidak sedap. Yang menarik, kura-kura betina suku ini juga melakukan oral, selain kawin dengan pasangannya seperti pada umumnya.
  • Dermatemyidae. Secara ukuran, kura-kura suku ini relatif bisa dikatakan besar. Biasanya, kura-kura suku ini hidup di sungai-sungai, terutama di kawasa Amerika Tengah.
Suku kura-kura di atas adalah suku yang tidak terdapat di Indonesia. Pertanyaannya, apa saja suku kura-kura yang terdapat di Indonesia? Suku kura-kura saja, dan bukan suku penyu? Di bawah ini jawabannya.

Kura-Kura Leher Ular atau Chelidae


Ciri-ciri kura-kura yang memiliki suku ini terdapat pada bagian leher. Leher kura-kura panjang dan tidak bisa ditarik masuk ke dalam tempurung. Karena itu, kura-kura suku ini biasa melipat kepalanya ke samping di tepi tempurung. Ini merupakan cara kura-kura suku ini untuk berlindung sebagai ganti kebiasaan kura-kura menarik kepalanya ke dalam tempurung.

Di Indonesia, kura-kura yang merupakan habitat air tawar ini banyak ditemukan di Pulau Rote. Jenis yang bisa ditemukan di sana adalah Kura-Kura Perut Putih, Kura-Kura Rote, dan Kura-Kura Papua. Di dunia, persebaran kura-kura jenis ini ada di Papua, Australia dan sekitarnya, serta Amerika bagian Selatan.

Geoemydidae atau Bataguridae


Populasi kura-kura suku ini tergolong cukup banyak. Penyeberannya meliputi daerah Asia Tenggara dan daerah-daerah tropis, termasuk Afrika utara dan Amerika tropis. Habitatnya adalah air tawar yang kadang bercampur dengan air payau.

Umumnya, kura-kura ini berhabitat di sungai atau rawa-rawa. Namun, kadang ditemukan juga di daratan. Dua di antara contoh kura-kura yang masuk ke dalam suku ini adalah Beluku atau Tuntong Laut di Kalimantan dan Sumatera, juga Kura-Kura Batok di Maluku.

Kura-Kura Darat Sejati atau Testudinidae

Secara populasi, suku kura-kura ini tergolong cukup besar di belahan dunia manapun. Kura-kura ini merupakan kura-kura raksasa. Panjang tempurungnya bisa melebihi 40 cm. Beratnya sekitar 15 hingga 20 kg.

Ada dua jenis kura-kura di Indonesia yang masuk ke dalam suku ini. Pertama, Baning Cokelat yang keberadaannya terancam punah. Umumnya ditemukan di hutan daerah dataran sedang, terutama di Kalimantan dan Sumatera. Kedua, Baning Sulawesi yang banyak ditemukan di perbukitan Lembah Palu serta daerah kawasan Gorontalo.

Kura-Kura Akuatik dan Semi Akuatik atau Emydidae


Kura-kura suku ini banyak ditemukan di daerah Eropa, Amerika, serta Asia. Sampai saat ini, hewan habitat air tawar ini masih memiliki jumlah populasi yang cukup banyak. Lantas bagaimana dengan habitatnya di Indonesia sendiri?

Sebenarnya, kura-kura jenis ini tidak ditemukan di Indonesia. Meski demikian, banyak orang Indonesia yang memelihara kura-kura jenis ini, yakni Kura-Kura Telinga Merah.

Manfaat Kura-Kura

Daging kura-kura dipercaya banyak memiliki kandungan zat yang kaya manfaat. Di antara manfaatnya adalah sebagai berikutuntuk menyembuhkan lemah syahwat, menyehatkan ginjal, menjaga metabolisme tubuh, juga mencegah pengeroposan tulang.

Dalam dunia kecantikan, ekstrak daging kura-kura dipercaya bisa mengencangkan kulit yang telah kendur. Jerawat dan masalah kulit juga banyak yang bisa diatasi dengan ekstrak daging kura-kura ini. Tidak hanya itu, ekstrak daging kura-kura ini juga mampu menyehatkan serta memutihkan kulit. Itu mengapa, daging kura-kura banyak diburu.

Bahaya Memelihara Kura-Kura

Mungkin karena imut, orang cenderung senang memelihara kura-kura. Padahal, selain imut, sisi negatif memelihara kura-kura juga ada. Kulit dan cangkang kura-kura dierami Bakteri Salmonella. Bakteri ini menjadi salah satu penyebab banyak penyakit. Dua di antaranya adalah diare dan tipes. Karena itu, Anda perlu berhati-hati saat berinteraksi dengan kura-kura.

Demikian ulasan artikel yang menjelaskan tentang pengertian kura-kura,  deskripsi, ciri, jenis, manfaat, dan bahaya memeliharanya. Semoga ulasan lengkap dan mendalam kepada segenap pembaca sekalian.

Belum ada Komentar untuk "Hewan Kura-Kura, Deskripsi, Ciri, Jenis, Manfaat dan Bahaya Memeliharanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel