5+ Jenis Hewan Reptil Karnivora dan Penjelasannya


Di dunia satwa, banyak sekali jenis hewan reptil karnivora yang perlu Anda ketahui. Karnivora sendiri berarti pemakan daging, namun untuk jenis dagingnya sendiri bervariasi. Beberapa bahkan tidak ragu untuk menyantap daging manusia, sehingga dikategorikan sebagai binatang buas. Meski begitu, ada pula reptil karnivora yang tidak berbahaya. Yuk, kenali jenis-jenisnya!

Hewan Reptil Karnivora


Disadari maupun tidak, sebenarnya banyak reptil yang termasuk kelompok karnivora di sekitar kita. Satwa-satwa di bawah ini merupakan sekelumit kecil contoh reptil pemakan daging yang mudah ditemui, antara lain adalah sebagai berikut;

Buaya

Reptil yang satu ini mungkin sudah tidak asing di telinga Anda. Ya, hewan buaya merupakan spesies melata yang cukup mudah untuk ditemui di Indonesia. Mereka dapat ditemukan di tempat-tempat yang bersifat ruang publik seperti penangkaran buaya atau kebun binatang, maupun di sungai yang dalam dan berarus tenang.

Meski demikian, buaya di perairan Jawa relatif pasif sedangkan di luar Jawa sangat ganas terlebih di daerah Riau di mana kerap muncul teror buaya. Bahaya dari satwa yang satu ini adalah kemampuan amfibinya ; hidup di darat maupun di air. Jadi, meski mangsanya berada di darat, buaya dapat tetap menyergapnya.

Dengan panjang mencapai 8 meter dan taring-taring sangat tajam, buaya dapat langsung menelan mangsanya dalam kondisi hidup. Secara teknis, buaya memakan apa saja yang termasuk dalam kategori daging ; tikus, ular, sapi dan ayam-biasanya diberikan di penangkaran, hingga manusia. Uniknya, buaya juga menyantap binatang laut seperti ikan dan udang.

Ular


Hewan reptil karnivora selanjutnya adalah ular. Mungkin, Anda dibuat sedikit bingung dengan fakta yang satu ini. Sebab, publik lebih mengetahui bahaya bisa ular dibandingkan dengan apa yang mereka konsumsi. Faktanya, ular memang tergolong pada kelompok karnivora. Berbisa maupun tidak, sumber makanan utama mereka adalah daging-dagingan.

Daging yang mereka incar bervariasi, dapat berasal dari sesama binatang hingga manusia. Untuk jenis ular-ular dengan tubuh kecil, contohnya ular sawah, mereka akan memburu binatang-binatang berukuran mini sehingga mudah ditaklukkan. Contohnya, tikus. Mereka dapat mengendus tikus dari radius yang cukup jauh. Bahkan saat tikus berada dalam sebuah bangunan.

Jadi, bila ular sawah sampai masuk ke rumah Anda, bisa jadi karena tikus bersarang di sana. Anda perlu mewaspadai hal ini dan sesegera mungkin melakukan penanggulangan agar ular tidak terus menerus menyelinap masuk. Sebab, meskipun tidak semua, ular pemburu tikus juga cukup berbisa. Tentu membahayakan bagi pemilik rumah.

Sementara ular-ular berukuran besar seperti King Cobra, Phyton, dan Anaconda, memiliki mangsa yang lebih besar. King Cobra melumpuhkan mangsanya lebih dulu dengan bisa sebelum mengoyak-ngoyak tubuhnya, Phyton dan Anaconda melalui lilitan dan kadang menelan hidup-hidup. Spesies ular-ular terakhir ini juga dapat memangsa manusia. Jadi, Anda perlu ekstra berhati-hati.

Komodo


Anda tentu sudah tahu bahwa komodo merupakan satwa ikonik asli dari Indonesia. Bahkan sampai ada Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, di mana populasi reptil tersebut sangat tinggi. Walaupun termasuk dalam jenis hewan reptil karnivora, namun komodo tidak berbahaya untuk manusia karena tidak menjadikannya sebagai target. Jadi, komodo relatif aman.

Komodo memiliki fisik yang unik karena termasuk dalam variasi biawak, tetapi cenderung mirip kadal. Satwa yang kini terancam punah dan dilindungi keberadaannya itu merupakan amfibi, jadi ia bisa hidup di darat maupun laut. Ukuran tubuhnya besar dan panjang, tetapi memiliki masalah pencernaan yang serius dikarenakan sistem pencernaan yang lamban.

Akibat permasalahan pencernaan itu, komodo tidak terlalu sering mencari mangsa. Komodo dewasa hanya makan sebulan sekali. Daging yang disantapnya adalah kambing, babi hutan, kerbau, rusa, dan kuda. Sementara untuk komodo muda berupa serangga, reptil, maupun mamalia dengan ukuran tubuh kecil. Tubuh mangsa biasanya dikoyak menjadi potongan-potongan besar saat hendak dimakan.

Biawak


Bagi yang belum mengetahui biawak, sering kali salah mempersepsikannya sebagai buaya kecil. Padahal, secara fisik biawak lebih mirip dengan komodo, hanya saja ukurannya lebih kecil. Biawak sejak lama telah diburu oleh manusia, di mana kulitnya dijadikan pemanis aksesoris sedangkan dagingnya dikonsumsi. Daging biawak memang termasuk kuliner ekstrem negeri ini.

Biawak juga termasuk dalam kelompok amfibi. Namun, spesies mereka memiliki kecenderungan untuk berada di daerah lembab ; tidak tepat di air maupun di darat. Mereka memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki reptil lain, yaitu kemampuan memanjat. Di musim kawin, biawak terutama jantan-menjadi sangat agresif hingga berkelahi untuk memperebutkan pasangan.

Sebagai karnivora, biawak biasanya memakan serangga, ketam, kodok, tikus, dan terkadang telur binatang lain. Pergerakan mereka sangat cepat sehingga jarang mangsa berhasil lolos. Kasus penyerangan biawak terhadap manusia sangat minim, namun kegemaran mereka berdiam di gorong-gorong perlu diwaspadai. Sebab, mereka bisa menjadi tidak terkontrol saat merasa terancam.

Bunglon


Ketika mendengar tentang bunglon, hal yang terbesit di benak Anda pasti kemampuannya dalam berubah warna sesuai lokasinya berada. Bunglon melakukan hal itu sebagai bentuk pertahanan dari musuh.

Dengan lari sambil terus berganti warna tubuh, bunglon termasuk reptil yang paling sulit untuk ditangkap.

Padahal, keinginan tersebut tidak dibenarkan. Meskipun bunglon bukan termasuk dalam spesies fauna yang dilindungi, namun menjadikan bunglon sebagai hewan peliharaan akan membuatnya stres. Sebab, reptil merupakan spesies yang lebih menyukai alam bebas. Bunglon sendiri termasuk dalam golongan kadal. Indonesia memiliki spesies bunglon asli nusantara, yakni Bunglon Surai.

Selain berubah warna, bunglon memiliki kemampuan seperti terbang atau tepatnya meloncat di ketinggian.

Kecepatan dan akurasinya sangat bagus. Lantas, apa makanan jenis hewan reptil karnivora yang satu ini? Bunglon umumnya mengonsumsi kelompok serangga dan reptil kecil seperti belalang, kecoak, cacing, ula dan kupu-kupu. Ukurannya kecil, jadi mustahil mereka memangsa manusia.

Tips Menghindari dan Mengatasi Reptil Karnivora yang Berbahaya

Melalui daftar kecil di atas, buaya dan ular merupakan kelompok reptil berpola makan karnivora yang cenderung berbahaya untuk manusia. Meski begitu, ketiga reptil lainnya tetap memiliki potensi membahayakan.

Lantas, bagaimana cara efektik menghindari dan mengatasi satwa-satwa karnivora yang berpotensi membahayakan manusia?

  1. Jangan berada terlalu dekat dengan habitat mereka atau lokasi tempat mereka berada, bahkan meski itu di area publik seperti kebun binatang. Jaga jarak aman Anda.
  2. Untuk menghindari ular agar tidak sampai memasuki rumah Anda, jaga kebersihan hunian Anda dan rajin lakukan inspeksi. Jangan sampai tikus berlalu lalang di dalam tempat tinggal Anda yang kemudian mengundang ular untuk datang.
  3. Jika sampai bertemu langsung dengan reptil karnivora di atas, jangan panik. Minta tolong pada orang di sekitar untuk membantu mengusir mereka tanpa membunuhnya.
  4. Jangan mencoba untuk lancing memberi makan pada reptil-reptil di atas, sebab pada dasarnya mereka merupakan binatang liar. Secara instuitif, mereka akan mengenali orang yang memberi makan dan berusaha terus meminta. Jika keinginan mereka sampai tidak terpenuhi, tidak jarang berubah menjadi agresif.
  5. Jangan memaksakan diri memelihara reptil-reptil di atas kecuali sudah memahami aturan perawatan, terutama konsumsinya. Sebab, bila Anda tidak merawat dengan baik, mereka dapat berbalik menyerang sesuai insting, agar dibebaskan ke habitat aslinya.

Meski deretan hewan reptil karnivora tampaknya ganas, namun faktanya kehadiran mereka berperan penting dalam rantai makanan. Reptil karnivora yang tergolong dalam kelompok ganas seperti buaya dan ular menduduki mata rantai tertinggi. Mereka berperan dalam menjaga stabilitas populasi lingkungan, terutama di sekitar lokasi mereka tinggal.

Dan, sebagaimana telah sedikit disinggung di atas, daftar di atas hanya sebagian kecil. Untuk dapat mengidentifikasi secara manual jenis satwa reptil dengan pola konsumsi karnivora, Anda dapat memerhatikan mata dan giginya. Penglihatan mereka lebih tajam disertai gigi-gigi yang sangat runcing. Pertanda tersebut cukup memastikan mereka adalah karnivora.

Cukup jelas bukan uraian tentang jenis hewan reptil karnivora kali ini? Meskipun mereka tampak brutal dan ganas, namun kehadiran mereka dibutuhkan demi keseimbangan piramida makanan. Jadi, bila berhadapan mereka, jangan sembarangan membunuh akibat ketakutan agar tidak berdampak pada stabilitas populasi satwa di lingkungan Anda.

Belum ada Komentar untuk "5+ Jenis Hewan Reptil Karnivora dan Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel