12+ Hewan Reptil yang Dilindungi di Indonesia dan Dunia
Kata “reptil” berasal dari kata reptum yang artinya adalah melata. Hewan yang masuk dalam kelas ini memiliki ciri, seperti bertulang belakang, memiliki sisik, dan berdarah dingin. Dari tahun ke tahun, hewan reptil banyak diburu untuk berbagai kebutuhan, seperti fashion hingga obat. Karena proses regenerasinya lambat, tidak heran jika populasinya semakin terancam.
Hewan Reptil yang Dilindungi di Indonesia dan Dunia
Berikut ini ulasan mengenai 12 hewan reptil yang dilindungi di Indonesia dan dunia. Antara lain adalah sebagai berikut;
Penyu Sisik
Fisik hewan penyu ini hampir sama dengan penyu pada umumnya, tanpa ada ciri khas tertentu. Penyu ini memiliki tubuh datar dan terdapat sirip pada lengannya. Sirip itu tentunya berfungsi untuk berenang di habitatnya, yakni samudra terbuka.
Perbedaan yang terlihat dibanding penyu lain terletak pada paruhnya. Penyu sisik mempunyai paruh melengkung dan bibir bagian atasnya sedikit menonjol. Di pinggir cangkang terdapat tambalan seperti gergagji.
Ada 2 subspesies berbeda, yakni Eretmochelys imbricata bissa yang memiliki habitat di perairan Indo-Pasifik. Kemudian ada Eretmochelys imbricata imbricata yang habitatnya di perairan Atlantik.
Populasi penyu yang masuk ke famili Cheloniidae ini mulai terancam dan hampir punah. Oleh karena itu, keberadaan penyu ini dilindungi oleh negara yang ditinggalinya.
Kadal Berduri
Sesuai dengan namanya, kadal berduri (Moloch horridus) memang memiliki duri tajam di seluruh tubuhnya. Kadal yang tinggal di gurun yang ada di Australia ini memiliki warna tubuh kuning kecokelatan dilengkapi bercak oranye. Warna itu akan semakin tampak cerah saat musim panas, dan menjadi kusam saat musim dingin.
Kadal ini juga bisa berkamuflase. Untuk mengecoh predator, kadal berduri memiliki semacam kepala palsu di bahunya. Panjang kadal yang dijuluki Thorny Devil ini mencapai 20-25 cm dengan usia hingga 20 tahun. Karena habitatnya di gurun pasir yang sangat kering, makanan utamanya adalah semut.
Ketika butuh minum, zat tanduk di atas kepalanya akan bekerja. Zat tanduk ini dapat mengubah uap air yang menempel menjadi tetesan air, kemudian mengalir ke mulut kadal. Keberadaan kadal ini saat ini sudah mulai langka, sehingga kadal duri termasuk ke dalam hewan yang dilindungi.
Penyu Tempayan
Memiliki kepala yang berukuran cukup besar dan dibekali rahang yang kuat. Penyu ini bahkan panjangnya bisa mencapai 90 cm dan berat hingga 135 kg. Hal ini membuat penyu tempayan menjadi penyu terbesar kedua setelah penyu belimbing.
Cangkangnya berwarna cokelat kemerahan dan terdapat lima sisik vertebral serta empat pasang sisik coactal. Warna kepala juga sama dengan warna cangkang, leher berwarna coklat, dan bawah leher berwarna kuning.
Habitat penyu ini berada di kawasan tropis dan subtropis Samudera Hindia, Atlantik, Pasifik, dan Laut Mediterania. Penyebaran penyu ini juga sudah sangat luas dan ada di hampir semua negara. Penyu tempayan tergolong jenis hewan reptil karnivora. Karena jumlah populasinya sudah sedikit, penyu tempayan merupakan hewan yang dilindungi.
Kura-kura Desert Tortoise
Kura-kura ini memiliki panjang tubuh sekitar 25-36 cm dengan berat berkisar 0,2 kg. Rentang usianya cukup panjang. yakni 50-80 tahun. Dengan ukuran yang terbilang mini itu, orang-orang banyak yang memperjual-belikannya.
Daerah asalnya merupakan wilayah yang kering, yakni Gurun Mojave dan Sonoran. Kedua gurun tersebut lokasinya berada di Amerika Serikat dan sebelah barat laut Meksiko. Tingkat reproduksinya terbilang lambat dan rendah. Sehingga sekarang hewan melata ini dilindungi dan tidak boleh diperjual-belikan secara bebas.
Buaya Siam
Ciri fisik yang sangat terlihat dari hewan buaya ini adalah warnanya yang kehitaman dan memiliki rahang yang cukup besar serta kuat. Dibanding buaya jenis lain, tubuh buaya ini terbilang lebih kecil.
Panjang maksimal dari hewan bernama latin Crocodylus siamensis ini adalah 4 meter, namun rata-rata 2-3 meter. Telur yang diproduksi dalam sekali musim biasanya 20-80 butir.
Habitat buaya siam berada di perairan tawar. Penyebarannya cukup luas, tertama di kawasan Asia tenggara. Meski begitu, populasi buaya siam saat ini mulai terancam, sehingga dimasukkan dalam daftar hewan reptil yang dilindungi. Baca juga; Hewan Reptil yang Bertelur dan Contohnya
Kura-kura Moncong Babi
Kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta) memiliki sirip yang serupa dengan sirip penyu. Terdapat lubang hidung di ujung moncongnya yang berdaging, sehingga tampak seperti babi. Cangkangnya berwarna abu-abu. Panjang kura-kura ini bisa mencapai 70 cm dengan berat yang bisa lebih dari 20 kg.
Kura-kura moncong babi berasal dari tanah Papua. Habitatnya berada di perairan tawar dan dapat ditemukan di Papua Nugini, Australia Utara, dan Irian Jaya Selatan. Karena sering diperdagangkan secara ilegal, saat ini telah dilakukan upaya konservasi untuk melindungi populasi kura-kura moncong babi.
Tuatara
Tuatara ini merupakan spesies endemik dari Selandia baru. Hewan ini memilki nama latin Sphenodon. Tuatara berasal dari ordo rhynchocephalia dan sudah ada sejak 200 juta tahun lalu. Dari semua spesies ordo tersebut, hanya tuatara yang tersisa sampai hari ini.
Ukurannya tidak besar, panjang maksimal 80 cm dan berat hanya 1,3 kg. Bentuk tengkorak dan susunan giginya berbeda dengan kadal Di bagian depan terdapat dua baris gigi. Di bagian belakang terdapat beberapa baris gigi, baik rahang atas maupun bawah.
Perkembangbiakan hewan ini terbilang lambat, hanya menghasilkan satu butir telur dalam satu musim. Oleh karena itu, tidak heran jika tuatara termasuk hewan yang keberadaannya dilindungi.
Komodo
Hewan satu ini juga merupakan endemik asal Indonesia. Diberi nama latin/ilmiah Varanus komodoensis, dan satu-satunya spesies kadal terbesar yang masih tersisa.
Komodo telah ada di bumi sejak sekitar 4 juta tahun lalu. Panjang hewan komodo jantan dapat mencapai 3 meter dengan berat 80 kg. Sedangkan komodo betina mencapai 2,4 meter dengan berat 40 kg.
Sebagai satu-satunya kadal besar yang tersisa, maka keberadaan komodo tentu dilindungi oleh pemerintah.
Habitatnya saat ini berada di Taman Nasional Komodo, Indonesia. Hewan ini terbilang ganas, meski demikian, masyarakat setempat memperlakukannya seperti hewan ternak pada umumnya.
Penyu Hijau
Penyu Hijau (Chelonia mydas) merupakan penyu yang hidup di perairan asin dan memiliki ukuran besar. Cangkangnya berwarna kuning kehijaun dan ada yang coklat kehitaman. Bila Anda melihat cangkang itu dari atas, bentuknya akan terlihat seperti telur. Penyu ini dapat tumbuh cukup panjang, sekitar 80-150 cm dan bobotnya bisa menyentuh angka 132 kg.
Penyu hijau tersebar di kawasan pesisir Afrika, India, Asia Tenggara, Australia dan Kepulaun Pasifik Selatan. Hewan ini dapat hidup, baik di laut tropis maupun subtropis. Makannya adalah berbagai tumbuhan laut, seperti ganggang maupun rumput laut dan alga.
Dari data yang ada, ditemukan 100.000 ekor penyu hijau terbunuh di antara kepulauan Indonesia – Australia. Bukan hanya itu, di Kepulauan Hawai, ditemukan sekitar 70% populasi penyu hijau terdampar atau mati. Ini membuat penyu hijau termasuk kategori hewan jenis reptil yang dilindungi.
Kura-kura Galapagos
Kura-kura galapagos begitu terkenal, karena memang merupakan hewan melata paling besar pertama di dunia. Panjangnya sendiri dapat mencapai 1,87-6,1 kaki dan beratnya sekitar 272-317 kg. Kura-kura galapagos senang memakan dedaunan yang masih segar.
Sesuai dengan namanya, habitatnya berada di Kepulauan Galapagos. Dengan leher yang panjang, kura-kura ini dapat dengan mudah menjangkau dedaunan yang tinggi.
Populasinya saat ini tidak banyak lagi. Oleh karena itu, kura-kura galapagos termasuk dalam hewan yang harus dilindungi.
Penyu Lekang
Penyu Lekang (Lepidochelys olivachea) memiliki kemiripan dengan penyu hijau. Akan tetapi penyu ini memiliki kepala yang lebih besar, cangkangnya lebih langsing dan bersudut. Di bagian samping tubuhnya ditemukan sejumlah sisik lateral.
Meski ukurannya tidak terlalu besar, penyu ini termasuk karnivora. Biasanya hewan-hewan seperti kepiting, udang, kerang dan remis yang menjadi makanannya. Semua itu dapat ditemukan di habitatnya.
Penyu lekang berukuran tidak terlalu besar, jika dibanding penyu air asin yang lain. Di Indonesia sendiri telah ditemukan sekitar 1000 sarang penyu lekang yang semuanya dilindungi oleh pemerintah.
Kura-kura Rote Kepala Ular
Jika Anda ingin bertemu hewan yang unik, mungkin Anda harus bertemu hewan kura-kura rote kepala ular. Leher kura-kura ini sangat sangat panjang, bahkan bisa mencapai 7-9 inci. Karena ukuran leher yang panjang itu, lehernya tidak bisa masuk ke tempurung.
Sesuai dengan namanya, kura-kura ini tinggal di Pulau Rote. Populasinya juga sudah sangat sedikit. Penyebab semakin turunnya populasi kura-kura rote adalah sering diperjual-belikan secara ilegal. Oleh karena ini, hewan ini termasuk kategori hewan yang keberadaannya dilindungi.
Sekarang Anda sudah tahu bukan berbagai jenis hewan reptil yang dilindungi? Mari bersama menjaga kelestarian mereka ya. Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,
Belum ada Komentar untuk "12+ Hewan Reptil yang Dilindungi di Indonesia dan Dunia"
Posting Komentar