Hewan Tokek, Deskripsi, Ciri, Jenis, Manfaat, dan Bahaya Memeliharanya


Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi peternak hewan tokek. Hal ini dikarenakan tokek memiliki harga jual yang cukup tinggi dengan peminat yang cukup banyak dari segala penjuru dunia. Nah, bagi Anda yang penasaran tentang tokek, berikut ulasan selengkapnya.

Hewan Tokek


Tokek adalah jenis hewan reptil dari ordo Squamata dan termasuk ke dalam jenis kadal dari suku Geckonidae. Sekilas tubuh tokek mirip dengan cicak, hanya saja tokek memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan suara yang khas.

Meskipun begitu, ada persamaan antara tokek dan hewan cicak, yaitu caranya mempertahankan diri dengan cara memutuskan ekor atau autotomi.

Tokek memiliki ciri kulit punggung yang tertutupi sisik dengan bintik-bintik yang cukup besar dan menonjol. Di bagian kaki-kaki tokek cukup kuat dengan selaput yang terdapat di bagian ujung. Adanya scansor atau bantalan pelekat yang terdapat di bawah kaki tokek berfungsi untuk berjalan di dinding ataupun memanjat pohon agar tidak jatuh.

Tokek merupakan hewan nokturnal yang lebih aktif beraktivitas di malam hari. Menariknya, tokek memiliki kemampuan mata 350 kali lebih sensitif cahaya dibandingkan dengan mata manusia. Hal inilah yang membuat mata tokek lebih peka melihat di dalam kegelapan, sehingga tokek lebih aktif berburu di malam hari.

Habitat tokek sendiri lebih banyak di lubang pohon, bebatuan, maupun berada di dalam rumah. Tokek sendiri merupakan hewan pemangsa serangga kecil maupun hewan lain, seperti cacing atau jenis reptil yang masih kecil.

Untuk berkembang biak, tokek mempertahankan keturunannya dengan cara bertelur. Biasanya tokek bertelur 2 hingga lebih butir telur dan meletakkan telurnya di belakang lemari ataupun di pepohonan dan menunggu telurnya hingga menetas dalam jangka waktu kurang lebih 2 bulan.

Jenis Tokek


Hewan tokek merupakan jenis reptil yang memiliki lebih dari 1.000 spesies yang hidup di seluruh dunia, kecuali di Antartika. Hanya saja sampai saat ini tercatat hanya 59 spesies tokek yang dianggap valid. Berikut ini beberapa jenis spesies tokek yang cukup terkenal di dunia:

Stone Gecko

Stone gecko atau biasa disebut dengan tokek batu merupakan jenis tokek dengan harga bisa mencapai 500 juta rupiah. Berbeda dengan jenis tokek yang lain, tokek batu memiliki kulit yang lebih licin sepeerti kadal. Selain itu, tokek batu juga memiliki dua jenis lidah, yaitu tokek batu dengan lidah bercabang dan tokek batu dengan lidah tunggal.

Selain jenis lidah yang berbeda, warna kulit tokek batu juga berbeda-beda. Ada jenis tokek batu dengan warna belang putih dan hitam di bagian dada. Ada juga jenis tokek batu dengan dada berwarna putih dan tokek batu dengan dada berwarna merah.

Giant Gecko

Giant gecko atau tokek raksasa merupakan jenis tokek yang berukuran besar dengan harga yang bisa mencapai 3 miliar rupiah. Ciri dari tokek raksasa adalah adanya bintik merah di sekujur tubuh bagian atas dengan bagian tubuh bawah berwarna bintik kuning.

Tokek Hutan

Tokek hutan memiliki ciri fisik yang berbeda dengan jenis tokek yang lain, yaitu tidak adanya bantalan perekat di bagian bawah kakinya. Hal ini menyebabkan tokek hutan tidak mampu memanjat dinding.

Meskipun begitu, tokek hutan masih bisa memanjat pepohonan dengan menggunakan kuku-kukunya. Di alam hanya terdapat satu jenis tokek hutan dengan warna tubuh hitam keabu-abuan.

Tokek Hias

Sebagian masyarakat pecinta reptil lebih menyukai jenis tokek hias karena lebih mudah dirawat dan memiliki keindahan warna kulit. Di dunia sendiri terdapat beberapa jenis tokek hias, diantaranya adalah jenis leopard gecko, crested gecko, african fat tail gecko, dan bearded dragon.

Hewan tokek ini cukup banyak penggemarnya di dunia. Terlebih jenis leopard gecko banyak dipelihara oleh para pecinta gecko. Leopard gecko memiliki kulit berwarna kuning dengan bintik hitam di sekujur tubuhnya. Menariknya, jenis leopard gecko memiliki telinga yang keluar, sehingga dapat terlihat jelas.

Hanya saja, leopard gecko tidak bisa memanjat di dinding karena bantalan pelekatnya tidak sekuat jenis tokek lainnya.

Tokek Rumah



Jenis tokek yang sering dijumpai di dalam ruah maupun di sekitar pepohonan merupakanjenis tokek rumah. Jenis tokek rumah memiliki warna kulit yang bervariasi. Biasanya tokek rumah memiliki warna biru dengan bintik kemerahan. Tokek rumah merupakan hewan nokturnal dan biasa memangsa serangga kecil, tikus, dan jenis burung kecil lainnya.

Manfaat Hewan Tokek Bagi Manusia


Dulunya tokek dianggap sebagai hewan sial dan banyak diburu untuk dibunuh. Selain dianggap hewan sial, tokek juga banyak dibunuh karena dianggap mengganggu. Tetapi karena kini tokek cukup populer, banyak orang yang memburu dan mengembangbiakkan tokek untuk meraup pundi-pundi rupiah.

Manfaat Tokek untuk Kesehatan

Tokek dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Hal inilah yang menyebabkan tokek banyak diburu untuk dijual dan dikonsumsi masyarakat. Biasanya tokek dimanfaatkan untuk diambil dagingnya untuk dikonsumsi ataupun diolah menjadi bentuk kapsul sebagai obat alternatif.

Kepercayaan di masyarakat menyebutkan bahwa hewan tokek dianggap bisa menyembuhkan asma, berbagai penyakit kulit, dan untuk menambah stamina pria. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa tokek dianggap mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati kanker, bahkan dianggap bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS.

Selain daging yang dimanfaatkan untuk penyembuhan berbagai penyakit, bagian tubuh tokek lain juga dianggap bermanfaat bagi kesehatan manusia. Misalnya saja lidah dan empedu tokek yang dianggap mampu digunakan untuk menyembuhkan HIV/AIDS.

Selain itu, empedu tokek juga dianggap sebagai senyawa anti tumor atau anti kanker dan dianggap mampu menaikkan kekebalan tubuh manusia. hanya saja hal tersebut hanya kepercayaan masyarakat saja dan belum dibuktikan secara ilmiah.

Predator Alami Bagi Hama Pertanian/Perkebunan

Tokek merupakan jenis hewan predator yang biasa memangsa tikus, jenis burung kecil, dan berbagai serangga lain. Meskipun terlihat menjijikkan, ternyata tokek banyak membantu petani untuk membasmi hama pertanian ataupun perkebunan.

Sebagai predator alami dan mampu hidup di alam bebas, tokek biasa memangsa berbagai serangga hama yang menjadi musuh para petani. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan para petani karena sudah terdapat insektisida alami tanpa harus khawatir kualitas hasil pertanian menjadi turun.

Predator Alami di Dalam Rumah

Di tahun 2010-an, Indonesia dikejutkan dengan adanya serangan tomcat yang banyak meresahkan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian ahli mengatakan bahwa populasi tomcat yang berkembang pesat karena tidak adanya predator yang memangsa tomcat. Salah satu predator alami tomcat adalah hewan tokek yang saat itu sedang banyak diburu karena nilai jual tokek yang cukup fantastis di pasaran.

Selain tomcat, laba-laba merupakan mangsa tokek di dalam rumah. Nah, bagi Anda yang tidak ingin rumah terdapat banyak sarang laba-laba bisa melestarikan populasi tokek karena laba-laba merupakan makanan tokek.

Bahaya Memelihara Tokek


Meskipun memiliki beragam keuntungan saat memelihara tokek, ternyata terdapat beberapa bahaya jika memelihara tokek di rumah. Dilansir dari data Centers of Disease Control and Prevention (CDC), tokek merupakan jenis reptil yang mampu menularkan bakteri Salmonella sp kepada manusia. CDC mengungkapkan bahwa 20 orang terjangkat bakteri salmonella dan 11 diantaranya merupakan peternak tokek di rumah.

Selain manusia, ternyata bakteri Salmonella juga mampu menginfeksi jenis hewan yang lainnya. Infeksi bakteri salmonella diduga karena adanya kontak antara pemiliki dengan bagian mulut peliharannya dan masuk melalui tangan yang tidak dicuci bersih ketika hendak makan

Meskipun gejala yang ditimbulkan pertama kali tidak begitu berat, tetapi jika sudah cukup akut akan menyebabkan kematian pada seseorang.

Selain karena adanya bakteri salmonella, bahaya memelihara tokek bagi pemula juga rentannya pemilik untuk digigit tokek.

Meskipun tidak menimbulkan infeksi yang bisa menimbulkan kematian, gigitan tokek cukup lama sehingga menyebabkan korban gigitannya akan merasakan kesakitan. Biasanya tokek akan melepaskan gigitannya jika tokek merasa bosan.

Untuk mencegah gigitan tokek yang terlalu lama, Anda harus bersikap tenang ketika digigit oleh tokek. Ada baiknya Anda menghindari menggerakkan tangan yang digigit dan buat tokek merasa aman atau tidak terancam. Dengan cara itulah tokek akan segera melepaskan gigitannya tanpa harus menunggu waktu terlalu lam.

Nah, itulah informasi mengenai deskripsi hewan tokek, ciri, jenis, manfaat, dan bahaya memeliharanya yang banyak dipelihara masyarakat untuk meraup rupiah. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda.

Belum ada Komentar untuk "Hewan Tokek, Deskripsi, Ciri, Jenis, Manfaat, dan Bahaya Memeliharanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel