10+ Jenis Hewan Reptil di Indonesia dan Penjelasannya


Indonesia merupakan negara yang kaya akan satwa endemik yang hanya di Indonesia saja bisa ditemukan. Salah satu jenis satwa endemik Indonesia adalah berbagai jenis hewan reptil. Bagi Anda yang ingin mengetahui jenis hewan reptil di Indonesia, berikut ulasan selengkapnya.

Jenis Reptil Indonesia


Reptil endemik Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Yang menarik jenis reptil asli Indonesia ini hanya bisa ditemukan di wilayah Indonesia yang menjadi habitatnya. Hal ini perlu menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian fauna asli Indonesia.

Komodo Dragon

Komodo dragon atau yang dikenal dengan nama latin Varanus komodoensis merupakan satwa endemik Indonesia dan jenis kadal purba terbesar di dunia. Di Indonesia, hewan komodo menempati beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur, yaitu Pulau Komodo, Flores, Gili Motang, Gili Dasami, dan Rinca.

Komodo merupakan jenis hewan karnivora yang memangsa hewan lain, seperti kijang. Meskipun begitu, komodo lebih menyukai bangkai hewan dibandingkan dengan memangsa hewan secara langsung. Salah satu indera sensorik yang paling peka adalah lidahnya yang mampu merasakan bau mangsa dengan jarak 9,5 meter.

Panjang komodo bisa mencapai 2 hingga 3 meter dengan berat hingga 100 kg dan menjadikan komodo sebagai hewan populer di Indonesia. Meskipun cukup terkenal, ternyata populasi komodo semakin hari semakin menurun.

Sehingga IUCN mengkategorikan komodo sebagai hewan yang terancam punah. Untuk menjaga kelestarian komodo, Indonesia melindungi komodo dan menjadikan habitat komodo untuk dijadikan Taman Nasional Komodo.

Baning Sulawesi

Sulawesi merupakan pulau di Indonesia yang memiliki keunikan fauna khas peralihan wilayah Asia dan Australia. Salah satu fauna khas Sulawesi adalah baning Sulawesi atau biasa disebut dengan forsten’s tortoise atau celebes tortoise.

Baning Sulawesi memiliki nama ilmiah Indotestudo forstenii yang menyebar di seluruh Pulau Sulawesi. Jenis reptil di Indonesia ini merupakan jenis kura-kura darat yang memiliki panjang tubuh hingga 25 cm.

Jenis kura-kura ini memiliki ciri khas karapas berwarna coklat kekuningan dengan bintik hitam di sekujur karapasnya. Untuk membedakan antara jantan dan betina bisa terlihat dari bentuk dadanya (plastron). Jika jantan akan berbentuk cekung, sedangkan betina memiliki dada yang datar.

Uniknya, hewan kura-kura jenis ini merupakan hewan omnivora dimana makanannya berupa sayuran, buah-buhan, bangkai, dan siput. Karena maraknya perburuan liar dan habitat kura-kura yang semakin rusak, kini populasi baning sulawesi menjadi semakin sedikit. IUCN mengkategorikan baning sulawesi sebagai satwa yang rentan punah.

Kura-Kura Hutan Sulawesi

Selain baning Sulawesi, di Pulau Sulawesi juga terdapat jenis kura-kura endemik yang biasa disebut dengan kura-kura hutan Sulawesi. Jenis kura-kura ini juga lebih dikenal dengan kura-kura paruh betet karena bentuk mulutnya yang menyerupai paruh burung betet.

Kura-kura hutan Sulawesi memiliki nama ilmiah Leucocephalon yuwonoi merupakan jenis kura-kura endemik Sulawesi yang mendiami wilayah hutan Sulawesi bagian utara. Ukuran dari kura-kura ini bisa mencapai panjang 30 cm dengan karapas berwarna kecoklatan.

Jenis kura-kura ini merupakan hewan diurnal yang akan masuk ke air di malam hari untuk bertelur dan beristirahat. Hanya saja karena kerusakan hutan dan banyaknya perburuan ilegal menyebabkan jenis kura-kura ini semakin berkurang populasinya.

Di tahun 2011, IUCN memasukkan kura-kura hutan Sulawesi ke dalam satwa yang sangat terancam punah dan termasuk 25 jenis kura-kura langka di dunia.

Bandotan Pohon

Bandotan pohon atau Trimeresurus puniceus merupakan jenis ular yang masih memiliki kekerabatan dekat dengan jenis ular viper. Ular ini merupakan jenis ular berbisa yang bisa ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Ciri fisiknya bisa terlihat dari kepala ular yang berwarna coklat gelap dengan tubuh berwarna krem atau abu-abu. Jenis ular ini cukup sering dijumpai di rawa, bebatuan, dan semak belukar.

Bandotan pohon merupakan jenis reptil yang aktif di malam hari dengan makanan utama berupa mamalia kecil, burung, dan katak. Bisa ular bandotan pohon cukup berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan luka serius akibat gigitan ular bandotan pohon.

Bengkulu Reed Snake

Bengkulu reed snake atau yang memiliki nama ilmiah Calamaria alidae merupakan jenis hewan ular endemik Bengkulu yang memiliki panjang maksimal 65 cm. Biasanya ular jenis ini banyak ditemukan di hutan wilayah Bengkulu dan bersembunyi di bawah dedaunan kering.

Jenis hewan reptil di Indonesia ini memiliki ciri bagian tubuh berwarna coklat gelap kehitaman dengan kepala berwarna merah muda. Ciri lain bisa terlihat dari bentuk tubuh yang silindris dengan kepala yang tidak lebih lebar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.

Hanya saja karena habitat jenis ular ini semakin rusak, populasi ular ini pun menjadi semakin terancam. Jenis reptil ini termasuk jenis binatang yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.

Penyu Hijau

Penyu hijau yang memiliki nama ilmiah Chelonia mydas merupakan jenis penyu laut berukuran besar yang banyak terdapat di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Penyu ini merupakan jenis binatang reptil herbivora dengan makanan utama berupa lamun laut atau alga.

Jenis penyu ini memiliki karapas berwarna kuning kehijauan dengan cangkang berbentuk bulat telur dan kepala memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Ciri lain terlihat dari panjang tubuh yang mencapai 150 cm dengan berat hingga 132 kg.

Hanya saja karena banyaknya perburuan liar mengakibatkan populasi penyu laut semakin berkurang. IUCN menetapkan penyu laut sebagai satwa yang terancam punah.

Singalang Keelback

Singalang keelback atau Rhabdophis akraios merupakan jenis ular endemik Sumatera yang bisa ditemukan di Gunung Singalang, Sumatera Barat. Jenis ular ini memiliki habitat di sekitar hutan. Hanya saja karena minimnya referensi, jenis ular ini belum bisa dipastikan jumlah populasinya di alam bebas.

Sulawesi Bloodsucker

Sulawesi bloodsucker atau Bronchocela celebensis merupakan jenis kadal endemik Sulawesi yang memakan serangga kecil. Jenis hewan reptil di Indonesia ini memiliki ukuran sedang dengan ekor yang cukup panjang hingga mencapai 30 cm. Masyarakat Sulawesi biasa menamakan reptil ini dengan sebutan bunglon dan keberadaaannya sangat sulit untuk dijumpai.

Ciri fisiknya terlihat pada sisik di antara hidung dan mata yang berjumlah 5-6 sisik dengan kantung kecil pada dagu yang tertutup oleh sisik berukuran kecil. Selain itu, di bagian atas tubuhnya terdapat sisik berlunas hingga 76 baris sisik yang cukup lebar dan kuat.

Seram Bow-fingered Gecko

Seram bow fingered gecko atau yang memiliki nama ilmiah Cyrtodactylus nuaulu merupakan jenis cicak yang mendiami Pulau Seram, Maluku. Jenis reptil ini merupakan reptil endemik Pulau Seram .
Jenis tokek ini memiliki ukuran yang cenderung cukup besar dengan mata berukuran besar dan pupil yang kecil.

Tokek asal Pulau Seram ini bisa terlihat dari tubuhnya yang berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis coklat gelap yang memanjang dari punggung hingga ekornya. Bentuk kepala dari tokek jenis ini berwarna abu-abu muda dan di bagian kakiberwarna coklat keabu-abuan dengan garis berwarna coklat gelap.

Jenis reptil Indonesia ini merupakan jenis cicak yang baru ditemukan dan diidentifikasi di tahun 2000-an. Meskipun dianggap sebagai spesies baru yang hanya bisa ditemukan di Pulau Seram, populasinya harus tetap dijaga agar tetap lestari.

Cicak Terbang

Cicak terbang atau draco merupakan jenis kadal pohon yang memiliki sayap untuk berpindah dari satu pohon ke pohon yang lain. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa spesies dari cicak terbang, yaitu seperti Draco spilonotus yang ada Sulawesi, Draco sumatranus, dan Draco biaro.

Jenis kadal pohon ini merupakan hewan pemakan serangga, terutama serangga yang hidup di atas pohon. Karena memiliki kemampuan terbang yang baik, cicak terbang akan jarang sekali dijumpai di permukaan tanah.

Selain untuk terbang, sayap pada jenis reptil ini digunakan untuk menarik perhatian lawan jenisnya ketika musim kawin tiba. Hewan cicak terbang jantan akan mengibaskan sayapnya dan menggerakkan tubuhnya ke atas dan ke bawah agar betina mau mendekat untuk menjadi pasangannya.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman fauna. Meskipun memiliki banyak jenis hewan reptil di Indonesia, kelestarian populasinya harus tetap  dijaga agar keberlangsungan hidupnya bisa dinikmati oleh anak cucu. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda.

Belum ada Komentar untuk "10+ Jenis Hewan Reptil di Indonesia dan Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel