10+ Ciri Khusus Hewan Kura-Kura dan Habitatnya

Memiliki begitu banyak sekali jenis dan bentuknya, jenis hewan reptil herbivora yaitu kura-kura memang menjadi binatang yang cukup menggemaskan. Kendati dijuluki sebagai si lamban, kura-kura justru mampu menjalani kehidupan jauh lebih panjang daripada manusia. Hal inilah yang membuat ciri hewan kura-kura dan habitatnya begitu menarik untuk dipelajari, karena selalu dianggap sebagai simbol dari panjang umur.

Kura-Kura


Selain merupakan simbol panjang umur, keunikan lain dari hewan kura-kura adalah bentuk tubuh yang unik dengan bagian kepala yang bisa keluar-masuk ke dalam ‘rumahnya’. Melihat tampilan kura-kura terutama bagian kepala, memang akan tampak seperti ular. Tak heran kalau hewan ini dalam klasifikasi ilmiah masuk dalam golongan reptil sama halnya dengan hewan ular.

Sekadar informasi, hewan yang masuk ke golongan jenis reptil memang dikategorikan sebagai binatang yang melata karena bergerak dengan cara merayap menggunakan sel otot. Ada empat ordo dalam kelas reptil yakni;

  1. Squamata
  2. Testudinata
  3. Crocodila
  4. Rhynchocepholia

Jika ular masuk dalam ordo squamata, kura-kura sendiri ada dalam ordo testudinata.

Ciri Kura-Kura


Sebetulnya bukan tanpa alasan kenapa kura-kura dianggap sebagai simbol panjang umur. Karena dari penelitian ciri hewan kura-kura dan habitatnya, kura-kura dianggap sebagai kelompok reptil kuno yang sudah mengalami evolusi lebih dari 200 juta tahun lalu.

Bicara soal ordo testudinata, ciri-cirinya memang sesuai dengan karakteristik kura-kura itu sendiri. Hewan yang masuk dalam ordo ini memiliki cangkang yang keras (karapas) dan bagian bawahnya (plastron) untuk melindungi tubuh. Dalam setiap bagian terdiri dari dua lapisan yakni lapisan luar adalah sisik-sisik besar, keras sementara bagian dalam lempengan tulang tersusun rapat seperti tempurung.

Sejauh ini ada tiga binatang yang memiliki ciri hewan kura-kura dan habitatnya yakni penyu (sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles) dan kura-kura (tortoises) sendiri. Supaya semakin paham, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri khusus pada kura-kura:

  1. Mempunyai cangkang atau batok keras yang melindungi tubuh mereka ketika merasa terancam oleh pemangsa. Lapisan luar dari cangkang umumnya berupa sisik-sisik besar yang tersusun seperti genteng rumah
  2. Untuk kura-kura jenis bulus dan penyu belimbing, lapisan luar pada tempurung tidak bersisik. Namun lapisan itu digantikan oleh lapisan kulit bagian luar tempurung tulang
  3. Memiliki bagian leher yang bisa memendek dan memanjang
  4. Bagian tulang panggul dan dada kura-kura berada di dalam cangkang
  5. Kura-kura memiliki cakar pada keempat kakinya
  6. Kura-kura bergerak sangat lambat di daratan
  7. Tidak memiliki gigi tetapi bagian moncong mulutnya sangat keras sehingga berfungsi sebagai pengganti gigi
  8. Penyu alias kura-kura laut memiliki kaki yang sudah beradaptasi menjadi sirip
  9. Beberapa spesies kura-kura darat mempunyai kaki depan yang sudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga berbentuk mirip sekop untuk menggali lubang
  10. Usia kura-kura sangat panjang hingga mencapai lebih dari 150 tahun

Selain ciri hewan kura-kura dan habitatnya, ada satu fakta yang cukup menarik dari kura-kura yakni mereka mampu meregerasi tulang dan keratin secara langsung untuk memperbaiki kerusakan pada tempurung alias cangkang.

Disebutkan jika kura-kura bisa mengganti sekitar sepertiga dari keseluruhan tempurung mereka dalam waktu 1-2 tahun.

Memahami Fisiologi Tubuh Kura-Kura

Berkaitan dengan ciri hewan kura-kura dan habitatnya, fisiologi kura-kura akhirnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sama seperti kebanyakan reptil lainnya, kura-kura juga memiliki kebiasaan berjemur di bawah sinar matahari supaya tubuhnya hangat sekaligus meningkatkan metabolisme. Untuk bernapas, kura-kura menggunakan paru-paru.

Hanya saja cangkang keras yang melindungi tubuh itu membuat pertumbuhan tulang rusuk tidak maksimal. Sebagai solusinya, kura-kura menggunakan otot mereka untuk memperluas ruangan di sekitar paru-paru waktu bernapas sehingga organ tersebut bisa mengembang. Nantinya jantung yang bertugas mengontrol sirkulasi darah ke paru-paru atau seluruh tubuh.

Sementara untuk penyu yang dikenal sebagai kura-kura laut, struktur saluran pernapasannya mendukung perilakunya yang suka menyelam. Di mana bagian trakea memanjang dengan cincin kartilago dan bagian bronkus yang juga memanjang sampai jauh dari poros paru-paru. Untuk pertukaran gasnya terjadi di faveoli (bagian anterior pernapasan) di paru-paru.

Habitat Kura-Kura di Indonesia


Untuk habitatnya sendiri, kura-kura sebetulnya hidup di berbagai tempat mulai dari padang rumput, gurun, sungai, rawa, hutan hingga laut. Bahkan sebagian jenisnya hidup di dalam air entah air tawar atau air laut. Dengan habitat yang berbeda, sifat kura-kura pun beragam mulai dari herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) sampai omnivora (pemakan tumbuhan dan daging).

Senada dengan ciri hewan kura-kura dan habitatnya, ukuran tubuh kura-kura pun bermacam-macam yang disesuaikan dengan panjang karapasnya. Sejauh ini kura-kura terbesar adalah penyu belimbing yang mencapai tiga meter. Penyu terbesar adalah penyu moncong babi dengan karapas 0,7 meter dan kura-kura terkecil ialah kura-kura mini Afrika Selatan yang tak sampai 8 cm.

Diketahui bahwa sejauh ini ada 220 spesies kura-kura dengan delapan di antaranya hidup di laut. Penyu bisa mudah ditemukan di perairan tropis dan sub-tropis yang hangat, sembari melakukan migrasi melintasi samudera di bumi. Dalam jurnal ilmiah Rhodin et all terbitan 2014, disebutkan kalau kura-kura di Indonesia terdiri dari 29 spesies yang masuk dalam 33 jenis.

Jenis Kura-Kura di Indonesia


Dalam penjelasan ciri hewan kura-kura dan habitatnya, diketahui bahwa kelompok reptil yang satu ini memang bisa ditemukan baik di darat dan laut. Sebagai negara tropis, Indonesia memang jadi habitat kura-kura yang akhirnya bisa ditemukan di seluruh pelosok Tanah Air. Supaya makin paham, berikut ini adalah ulasan singkat jenis kura-kura di Indonesia:

  1. Tuntong Sungai (Batagur Affinis): Salah satu jenis kura-kura sungai yang bisa ditemukan di Sumatera dan Kalimantan
  2. Tuntong Laut (Batagur Borneoensis): Hidup di perairan hutan bakau dan muara, biasanya induk betina bertelur di pantai tepi laut. Habitatnya di Sumatera dan Kalimantan
  3. Kura-Kura Sawah (Cuora Amboinensis): Tersebar di Maluku, Sulawesi, Jawa, Sumatera sampai Kalimantan
  4. Kura-Kura Matahari (Heosemys Spinosa): Spesies unik dan langka yang tersebar di Sumatera serta Kalimantan. Populasinya semakin sedikit karena diburu untuk jadi hewan peliharaan
  5. Byuku atau Kura-Kura Gading (Orlitia Boorneensis): Tersebar di Sumatera dan Kalimantan
  6. Kura-Kura Tempurung Datar (Notochelys Platynota), Kura-Kura Pipih Putih (Siebenrockiella Crassicolis), Labi-Labi Hutan (Dogania Subplana), Kura-Kura Daun (Cyclemys Dentata) dan Kura-Kura Daun Enigmatika (Cyclemys Enigmatica): Tersebar di Jawa, Kalimantan, Sumatera
  7. Baning Hutan (Manouria Emys): Kura-kura hutan yang bisa ditemukan di Kalimantan dan Sumatera
  8. Bulus (Amyda Cartilaginea) dan Labi-Labi Raksasa Cantor (Pelochelys Cantorii): Kura-kura tempurung lunak ini tersebar di Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Populasinya mengkhawatirkan karena diburu manusia untuk dikonsumsi
  9. Labi-Labi Bintang (Chitra Chitra): Kura-kura bertempurung lunak yang bisa ditemukan di Jawa dan Sumatera
  10. Kura-Kura Dada Merah (Emydura Subglobosa), Kura-Kura Dada Putih (Elseya Banderhorstii), Kura-Kura Leher Ular Utara (Chelodina Oblonga), Kura-Kura Leher Ular Parker (Chelodina Parkeri), Kura-Kura Leher Ular Papua (Chelodina Novaeguineae), Kura-Kura Leher Ular Reimani (Chelodina Reimanni): Hanya bisa ditemukan di Papua

Manfaat Kura-Kura Bagi Manusia dan Lingkungan

Memahami ciri hewan kura-kura dan habitatnya, tentu tak bisa dilepaskan dari manfaat reptil yang konon hidup lebih dulu daripada dinosaurus ini. Menurut Jeffry Lovich yang adalah pemimpin Tim AS Survei Geologi di Flagstaff, Arizona, kura-kura memiliki kontribusi terhadap kesehatan lingkungan termasuk ekosistem laut, karena bisa beradaptasi dengan peradaban modern.

Dilansir Cosmos Magazine, kura-kura termasuk kelompok vertebrata yang terancam punah. Di mana dari 356 spesies kura-kura di bumi, 61% di antaranya sudah dan hampir punah. Kenapa bisa begitu? Karena habitat yang rusak, perubahan iklim dan eksploitasi berlebih oleh manusia baik yang dimanfaatkan untuk binatang peliharaan, produk industri hingga dimakan.

Sifat kura-kura yang bisa menjadi herbivora, omnivora hingga karnivora memegang manfaat penting dalam ekosistem. Kura-kura punggung berlian misalnya, mereka adalah pemakan siput periwinkle yang suka makan rumput atau karang dasar laut. Jika kura-kura punggung berlian terus diambil untuk peliharaan, populasi siput periwinkle bakal meledak dan membuat rumput laut musnah.

Belum lagi banyak masyarakat percaya akan manfaat daging dan tempurung kura-kura, yang akhirnya membuat hewan ini masuk dalam jenis reptil yang banyak dilakukan pemburuan sehingga dianggap cepat punah.

Untuk itulah dengan memahami ciri hewan kura-kura dan habitatnya, ada baiknya kita sebagai manusia terus menjaga keseimbangan populasi kura-kura supaya ekosistem tidak yang ada di lingkungan hidup ini tidak lagi terganggu. Trimakasih,

Belum ada Komentar untuk "10+ Ciri Khusus Hewan Kura-Kura dan Habitatnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel