18+ Ciri Khusus Ular Berbisa dan Tidak Serta Habitat Asalnya

Di musim penghujan, populasi salah satu jenis reptil yaitu ular memang cukup meningkat. Bahkan dalam satu bulan terakhir, banyak warga di Indonesia melaporkan adanya teror ular kobra yang sampai masuk pemukiman. Ular terutama kobra memang cukup berbahaya karena bisa yang dimiliki. Hanya saja ada baiknya Anda tahu ciri-ciri ular dan habitatnya terlebih dulu supaya bisa melakukan langkah perlindungan yang tepat.

Bukan tanpa alasan sebetulnya sampai ada banyak kasus ular kobra masuk pemukiman masyarakat. Karena menurut ahli reptil dari ITB yakni Ganjar Cahyadi kepada Ayobandung, musim penghujan merupakan masa ular bereproduksi. Sehingga menurut Ganjar, jika ada banyak ular datang ke rumah-rumah, kemungkinan tempat itu memang habitatnya.

Hewan Ular


Hewan ular adalah ular-ular yang muncul di perumahan masyarakat keluar dari sarngnya untuk mencari mangsa. Yaitu tikus. Hal inilah yang banyak sekali laporan teror ular yang membuat orang-orang resah. Tak bisa disalahkan memang, karena ular sejauh ini selalu identik sebagai hewan berbahaya dengan bisa yang beracun.

Namun dengan memahami ciri-ciri ular dan habitatnya, Anda tentu akan semakin ingin melindungi hewan melata ini.

Ciri Ular


Masuk dalam kelompok reptil, hewan tidak berkaki dan bertubuh panjang ini dikategorikan dalam ordo squamata alias reptil bersisik. Menurut ahli, ular merupakan hasil evolusi kadal tanah pada zaman Jurassic (sekitar 174 - 163 juta tahun lalu). Adalah Eophis Underwoodi yang merupakan fosil ular tertua di dunia dan diyakini hidup di daratan Inggris selatan sekitar 167 juta tahun lampau.
Supaya makin memahami ciri-ciri ular dan habitatnya, berikut ini adalah beberapa hal penting yang wajib diketahui soal ular:

  1. Bertubuh panjang dan tak memiliki kaki (pengecualian untuk kadal-pensil Burton)
  2. Tidak memiliki indera pendengaran. Namun melalui rahang bawah yang ditempelkan di tanah, ular bisa merasakan getaran
  3. Ular tidak memiliki kelopak mata yang bisa dibuka tutup sehingga matanya terus. Mata ular dilapisi oleh sisik bening yang berfungsi melindungi dari kotoran
  4. Lidah ular bercabang dua yang panjang serta runcing, dan bisa dijulurkan keluar mulut lewat rongga tengah bibir. Lidah yang dijulurkan ini berfungsi untuk mendeteksi bau di udara. Di mana partikel bau ini akan disalurkan ke organ Jacobson di langit-langit rahang mulut yang kemudian diinformasikan ke otak. Lantas untuk apa hidung ular? Hanya untuk bernapas
  5. Beberapa jenis ular memiliki Termoreseptor yakni organ khusus untuk mengidentifikasi suhu lingkungan. Organ ini bisa berupa sepasang lubang di antara mata dan hidung, atau lapisan di sela-sela sisik bibir atas
  6. Tengkorak ular terhubung dengan ligamen elastis yang bisa meregang maksimal, sehingga mampu memakan mangsa jauh lebih besar dari tubuhnya. Sendi rahang bawah ular lebih rendah dan bisa terpisah dari rahang atas, sehingga mulutnya mampu terbuka lebar. Gigi-giginya pun menghadap ke belakang yang membuat mereka bisa menahan mangsa tetap ada di mulut

Sisik yang dimiliki ular memiliki fungsi yang sama seperti reptil pada umumnya yakni melindungi diri dari dehidrasi.

Yang unik, meskipun kadang ular terkesan berlendir sebetulnya kulit mereka sangat kering karena hanya punya dua kelenjar kulit. Hal inilah yang membuat ular sering berganti kulit (ecdysis) secara rutin. Secara umum, ular dibedakan jadi dua kelompok besar yakni berbisa dan tidak.

Ular Berbisa dan Tidak Berbisa


Berkaitan dengan ciri-ciri ular dan habitatnya, seluruh reptil melata ini adalah hewan karnivora dan biasanya memangsa berbagai jenis hewan yang lebih kecil dari mereka. Sebut saja ular pohon dan ular darat yang memburu mamalia, kodok, burung hingga telur-telurnya.

Sementara ular yang berukuran lebih besar seperti sanca kembang bisa memangsa kambing, kijang sampai manusia.

Namun untuk ular berbisa (venomous), memiliki racun di dalam tubuhnya yang sangat mematikan. Bisa pada ular sebetulnya adalah kelenjar ludah (saliva) yang mengalami modifikasi dengan 90% kandungannya adalah protein.

Ular Berbisa

Ciri-ciri ular dengan berbisa, antara lain;


  1. Memiliki pupil mata yang lonjong (elips) dan mata mirip celah seperti kucing
  2. Bentuk kepalanya segitiga dan gemuk alias luas
  3. Ada lubang di antara hidung dan mata sebagai Termoreseptor
  4. Ular berbisa pada umumnya mempunyai ekor yang berderik dengan sisik-sisik di bawah ekor tidak terbagi dua polanya. Sementara itu tubuhnya lebih berpola dan berwarna-warni
  5. Merupakan hewan nocturnal yang bergerak di malam hari. Namun perilakunya cukup aneh dan begitu lambat serta tenang. Pengecualian untuk ular king kobra dan ular picung yang sangat agresif
  6. Ular berbisa memiliki gaya renang yang tampak mengambang di permukaan air
  7. Ada tujuh jenis bisa ular yakni Neurotoksin yang menyerang sistem saraf pusat hingga menyebabkan kematian, Hemotoksin menyerang sistem sirkulasi darah dan sistem otot, Kardiotoksin yang merusak otot jantung, Nefrotoksin yang menyerang fungsi ginjal, Sitotoksin yang menyerang sitoplasma pada sel, Nekrotoksin menghancurkan semua jaringan serta mengancam nyawa dan Miotoksin yang menyerang sel otot

Ular Tidak Berbisa

Adapun karaktersitik ular yang tidak berbisa, dintaranya;

  1. Mempunyai pupil mata berbentuk bulan dengan bentuk kepalanya yang bulat oval. Namun beberapa ular berbisa seperti ular kobra, ular weling, ular welang, ular picung dan ular karang memiliki bentuk kepala yang bundar alias oval
  2. Biasanya sisik-sisik di bagian bawah ekornya berbentuk pola yang terbagi dua sementara itu warna tubuhnya sangat solid dan jarang berpola
  3. Mempunyai pergerakan yang cepat, agresif dan biasanya setelah menggigit musuh langsung lari
  4. Lebih suka muncul dan beraktivitas di siang hari karena merupakan hewan diurnal. Pengecualian untuk ular king kobra dan ular picung yang merupakan ular berbisa tapi juga aktif di siang hari. Sementara itu semua jenis ular piton dan boa yang tidak berbisa justru aktif di malam hari
  5. Karena tak memiliki taring yang berbisa, gigitannya tidaklah mematikan. Bahkan biasanya ular jenis ini membunuh mangsa dengan cara membelit

Menurut Aji Rachmat selaku Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia kepada Kompas, terdarap 349 spesies ular berdasarkan Reptile Database International. Dari data itu, sekitar 77 jenis atau 20% di antaranya adalah ular berbisa sementara sisanya tidak.

Supaya tidak panik, memang ada baiknya setiap orang memahami ciri-ciri ular dan habitatnya terlebih dulu agar bisa melakukan antisipasi saat bertemu di alam liar.

Habitat dan Jenis Ular di Indonesia


Termasuk salah satu reptil dengan jumlah populasi terbesar di dunia, ular bisa ditemukan hampir di semua tipe habitat. Entah hutan, padang rumput, padang pasir, sungai, danau, dataran tinggi, sawah, kebun, laut sampai pemukiman manusia bisa jadi habitat ular.

Hanya saja jika ular tak bisa hidup di daerah dingin seperti puncak gunung dan lingkar kutub, serta pulau terisolasi di Pasifik dan Atlantik.

Meskipun begitu dalam ciri-ciri ular dan habitatnya, sebagian besar ular hidup dan tinggal di tanah kendati ada yang bisa memanjat pohon.

Khusus untuk golongan ular laut seperti ular zaitun, ular laut kepala kura-kura, ular laut Oseania, ular laut kepala kembar, ular laut Grey, ular laut Darwin, erabu dan ular laut Nusantara, mereka bahkan tak pernah ada di darat sama sekali.

Sementara untuk ular berbisa kuat yang sangat berbahaya di Indonesia biasanya masuk dalam famili Elapidae (ular kobra, king kobra, ular weling, ular welang, ular cabe, ular taipan, ular putih Papua, ular death adder, ular picung), Hydrophiidae (ular laut) dan Viperidae (ular tanah, ular bangkai laut, ular bandotan). Ular-ular itu tersebar merata di seluruh Indonesia seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Papua.

Tak perlu takut dulu, di Indonesia juga terdapat jenis-jenis ular tidak berbisa. Beberapa di antaranya seperti ular sanca kembang yang hidup di hutan tropis lembab dengan panjang mencapai 10 meter, ular kepala dua di kawasan dataran rendah Sumatera, Jawa, Sulawesi, ular cecak dan ular siput yang panjang maksimalnya hanya 60 cm hingga ular kawat yang menyerupai cacing.

Namun ada juga ular pelangi yang tubuhnya bisa berkilau seperti pelangi saat terkena cahaya dan mengeluarkan cairan berbau di bagian ekor.

Tak berhenti di situ, Indonesia juga menjadi habitat ular tambang yang sering ditemukan di sawah dan ular gadung yang berwarna hijau. Sangat menarik bukan mempelajari ciri-ciri ular dan habitatnya? Dengan begitu Anda bisa makin menyayangi hewan melata ini.

Belum ada Komentar untuk "18+ Ciri Khusus Ular Berbisa dan Tidak Serta Habitat Asalnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel